Dinas Pendidikan Sumsel Siapkan SOP Protokol Kesehatan di Sekolah

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 5 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan telah ditetapkan sebagai zona hijau, setelah seluruh kasus Covid-19 di daerah tersebut dinyatakan selesai.

Kelima daerah tersebut yakni Kota Pagaralam, Kabupaten Muratara, OKU Selatan, OKU dan Lahat.

Meskipun telah masuk zona hijau, pemerintah setempat masih tetap menerapkan sistem belajar online.

Baca juga: Harimau Sumatera Dijerat Pakai Kawat, Kulitnya Ditawar Rp 100 Juta

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Riza Fahlevi mengatakan, ada tahapan yang harus dipenuhi sekolah untuk kembali melakukan sistem belajar tatap muka.

Tahapan yang harus dipenuhi dengan standar kesehatan Covid-19.

Tahapan itu berupa kesehatan keselamatan bagi peserta didik dan pendidik, serta menyiapkan ruang kelas yang ditata ulang mengikuti prosedur untuk tetap menjaga jarak.

"Sejauh ini belum ada yang mengajukan untuk pembukaan sekolah. Jika pun ada yang mengajukan, nanti akan ditinjau dulu, harus ada usulan juga dari orangtua murid," kata Riza saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Serunya Offroad Membelah Hutan dan Desa Terpencil di Kampar

Riza menjelaskan, tahun ajaran baru akan dimulai pada 13 Juli 2020 mendatang.

Mereka pun nantinya akan mengirimkan draf soal standar operasional prosedur (SOP) untuk pembukaan sekolah di wilayah Sumatera Selatan.

Draf tersebut nantinya akan dikirim ke Gubernur Sumatera Selatan sebelum diedarkan ke daerah kabupaten/ kota.

"Sekarang kita tinggal menunggu aturan dari pusat, setelah ada aturan pusat turun, draf itu akan diberikan ke Gubernur untuk selanjutnya diedarkan," ujar Riza.

Baca juga: Covid-19 di Sumsel Bertambah 60 Kasus, Palembang Tertinggi

Dalam draf tersebut, SOP yang dilakukan pihak sekolah harus menerapkan sistem protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Misalnya seperti menyediakan wastafel sbagai sarana cuci tangan dan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan.

Kemudian tempat duduk yang diatur untuk berjarak, serta tidak diperbolehkannya tukar menukar alat tulis.

"Siswa juga diharapkan membawa makanan dari rumah, karena kantin tidak akan dibuka," ujar Riza.