Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah RS Swasta di Tabanan Jadi Klaster Penularan Covid-19 Baru, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 23/06/2020, 15:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TABANAN, KOMPAS.com - Sebuah rumah sakit swasta di Tabanan, Bali, menjadi klaster baru penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid- 19 Tabanan I Putu Dian Setiawan mengatakan, dari klaster tersebut terdapat 10 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (21/6/2020).

"Sumber infeksi dan penularan saling berkaitan satu sama yang lain. Ternyata penyebaran di satu tempat yakni RS swasta di Tabanan," kata Dian saat dihubungi, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Cerita Anggota KKB yang Tertembak Senjata Sendiri Saat Hendak Menyerahkan Diri

Dian menjelaskan kronologis awal munculnya klaster di rumah sakit ini.

Awalnya ada satu pasien yang dirawat di rumah sakit swasta tersebut. Pasien itu menjalani rapid test karena mengalami gejala serupa Covid-19.

Pasien itu pun dinyatakan reaktif dan menjalani tes swab. Hasilnya, positif Covid-19.

Setelah ditelusuri, pasien positif itu sempat dibesuk oleh keluarganya.

Tim gugus tugas pun melakukan tes swab dan menemukan enam keluarga yang dinyatakan positif Covid-19.

Tim medis yang menangani pasien positif itu pun juga menjalani tes swab.

Hasilnya, empat tenaga medis yang terdiri dari dokter dan perawat dinyatakan positif Covid-19.

Pelacakan riwayat kontak

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabanan menelusuri riwayat kontak sepuluh pasien positif Covid-19 tersebut.

Baca juga: ASN Polda Bali Positif Corona, Menulari 5 Anggota Keluarganya

Sebanyak 27 warga yang diduga melakukan kontak dekat telah menjalani tes swab pada Senin (22/6/2020). Mereka pun dikarantina sembari menunggu hasil tes swab keluar.

 

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabaan gencar melacak riwayat kontak dan tes swab untuk menekan penularan di klaster rumah sakit ini.

Gugus tugas juga menggelar rapat membahas penanganan dan antisipasi klaster RS swasta ini pada Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Seorang Tenaga Medis yang Dinyatakan Positif Tularkan Covid-19 ke 14 Keluarganya

Rapat ini membahas kebijakan rapid test Covid-19 untuk pasien yang masuk rumah sakit. Mulai dari kategori dan biaya rapid test.

RS lebih ketat

Dian mengaku klaster RS swasta ini membuat beberapa masyarakat merasa tidak aman berobat. Menurutnya, masyarakat tidak perlu takut.

"Artinya, mereka sudah memiliki dan menerapkan protap penanggulangan penyakit infeksi di masing-masing instansinya setiap hari. Bahkan tidak ada wabah pun protap ini diterapkan," ujarnya.

Seluruh ruangan di RS, kata dia, dibersihkan secara berkala dengan cairan disinfektan. Petugas juga mengenakan alat pelindung diri sesuai dengan risiko dan pemeriksaan terhadap pasien.

Dian mengatakan, masyarakat tetap bisa berobat seperti biasa. Asal, masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak aman.

Baca juga: Foto Viral Puluhan WNA Yoga Tanpa Jaga Jarak dan Masker di Bali, Pendiri Minta Maaf

"Tetap pakai masker. Jaga jarak dan terapkan protokol kesehatan," imbaunya.

Ia kembali menekankan jika masyarakat yang ingin periksa harus benar-benar penting sekali. Jika hanya gejala ringan bisa berobat di puskesmas terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com