KOMPAS.com - Karyono Widodo (46), pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni, ternyata baru keluar dari penjara pada Juli 2019 atas kasus terorisme.
Kala itu, ia diantar pulang oleh petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) ke rumah orangtuanya di Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.
Namun, ia hanya beberapa bulan tinggal bersama sang ibu. Ia kemudian menghilang hingga ia diberitakan telah menyerang polisi di Karanganyar.
Ayah Karyono telah meninggal dunia dan ibunya tinggal bersama adik Karyono.
Baca juga: Inilah Sosok Penyerang Wakapolres Karanganyar, Asal Madiun dan Punya Rekam Jejak Kasus Terorisme
Didit, tetangga Karyono, mengatakan, pria berusia 46 tahun tersebut dikenal pendiam dan tertutup dengan tetangganya. Tidak banyak tetangga yang akrab dengan Karyono.
"Yang sering berbincang dengan Karyono ya saya, karena memang rumahnya dekat. Kalau sama orang lain, kalau enggak ditanya ya diam," kata dia dilansir dari Tribun Jateng.
Ia mengatakan, Karyono sempat bekerja sebagai penjaga kolam ikan di dekat rumah.
Namun, tidak lama karena dia kerap bepergian ke luar pulau.
Baca juga: Penyerang Wakapolres Karanganyar Pernah Dipenjara karena Kasus Terorisme
Ia kemudian diantar pulang ke Jawa oleh petugas pada Juli 2019.
Rohman mengaku sempat mendapat kabar bahwa kakaknya telah menikah dengan seorang perempuan warga negara Malaysia.
"Mengakunya sudah berkeluarga, tetapi tidak tahu kapan menikahnya, di mana menikahnya," katanya.
Karyono tewas setelah petugas menembak kaki pelaku sebanyak tiga kali setelah menyerang polisi di Karanganyar. Pelaku diduga kehabisan darah saat mendapat perawatan.
Baca juga: Wakapolres Karanganyar Diserang dan Markas Brimob Sultra Diterobos, Ini Instruksi Kapolri
Rohman memiliki empat saudara kandung, dan salah satunya adalah Karyono Widodo.
Rohman mengatakan, keluarga telah ikhlas dan sepakat almarhum dimakamkan di Semarang.