Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Harapan Kita Karam di Perairan Pulau Simuk, 9 Nelayan Hilang

Kompas.com - 23/06/2020, 05:28 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Nias, Sumatera Utara, kembali membuka operasi pencarian dan penyelamatan musibah kecelakaan laut bagi 9 nelayan yang dinyatakan hilang sejak Senin (22/6/2020) pagi tadi, di Perairan Nias Selatan, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

 

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Nias, Sumatera Utara, M Agus  Wibisono, mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut pada Senin (22/6/2020) petang, melalui Sekretaris Desa Hiliamaetaluo, bahwa kapal tenggelam dan 9 nelayan dinyatakan hilang di perairan Pulau Telo.

Baca juga: Kapal Kru Mancing Mania Karam, Diduga akibat Diterjang Badai

Kapal nelayan KM Harapan Kita berlayar dari Teluk Dalam untuk mencari ikan menuju arah 190 derajat di Pulau Simuk dan tenggelam karena cuaca buruk.

"Personel sudah dikirimkan ke Nias Selatan. Malam hari ini, Senin (22/6/2020), diperkirakan akan tiba pukul 22.00 WIB dan rencana besok pagi akan segera melakukan pencarian," ujar Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Nias, Sumatera Utara, M Agus  Wibisono, saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (22/6/2020).

Personel mulai melakukan pencarian Rabu (23/6/2020) besok meningat kondisi cuaca buruk di laut pada saat ini.

Agus mengungkapkan bahwa keluarga korban dan masyarakat setempat telah berupaya melakukan pencarian, namun upaya tersebut masih nihil.

"Telah dilakukan pencarian sebelumnya oleh keluarga korban dan nelayan setempat, namun masih nihil hingga laporan ini diterima," ucapnya.

Berdasarkan laporan tersebut, kata M Agus Wibisono, pada pukul 19.45 WIB malam ini personel SAR Nias diberangkatkan menuju Pelabuhan Teluk Dalam di Nias Selatan dan diperkirakan tiba pukul 22.15 WIB dengan membawa peralatan pendukung keselamatan lainnya. Jarak tempuh mereka sejauh 111 kilometer yang bergerak ke 190 derajat 

"Titik korodinat lokasi terakhir sejak hilang kontak berada pada 00°25'58" N-097°47'41" E, dengan dengan arah 190° di Pulau Simuk berdasarkan infromasi yang diterima kantor BNPP Nias," tegasnya.

Hingga kini, kapal dan nelayan tersebut masih belum ditemukan dan belum diketahui keberadaannya.

Tim sedang melakukan pencarian bersama keluarga korban serta para nelayan setempat.

Sejumlah peralatan yang diturunkan guna melakukan pencarian dan penyelamatan di antaranya Rescue Carrier D-Max, perahu LCR 40 PK, palsar air, APD Covid-19, Alat GPS dan perlatan komunikasi berupa HT.

Baca juga: Dihantam Badai, Kapal Kru Mancing Mania Karam, Tim SAR: 3 Orang Masih Dicari

 

Basarnas berharap para nelayan tersebut segera ditemukan tim pencari.

Berikut nama-nama korban kapal tenggelam berdasarkan laporan yang diterima Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Nias, Sumatera Utara.

1. Sesuaikan Zalogo, warga Desa Hiliamaetaluo.

2. Elitusun Duha, warga Desa Hiliamaetaluo.

3. Suardin Duha, warga Desa Hiliamaetaluo.

4. Yoel Duha, warga Desa Hiliamaetaluo.

5. Tulus Loi, warga Desa Bawoganowo.

6. Ama Elvis, warga Hilizalo’o Tano.

7. Elvis, warga Hilizalo’o Tano.

8. Bazi Duha, warga Desa Hili Ana’a.

9. Masih dalam pendataan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com