Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ternak Mati Misterius, Bupati Gelar Sayembara

Kompas.com - 22/06/2020, 20:01 WIB
Oryza Pasaribu,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TAPANULI UTARA, KOMPAS.com - Hewan ternak milik warga di Dusun Pargompulon, Desa Tonga Pohan, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, tiba-tiba mati secara misterius.

Untuk mencari tahu penyebab kematian hewan-hewan ternak tersebut, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menggelar sayembara.

Nikson akan memberikan hadiah sebesar Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa mengungkap peristiwa tersebut.

Baca juga: Tangis Histeris Ibu dan Pembantaian Kakak Adik di Medan

Nikson mengatakan, hingga saat ini pihak Pemkab sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), TNI dan Polri, serta pihak terkait untuk mengungkap penyebab kematian hewan ternak.

"Saya siapkan hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa menangkap dan mengungkap, apa penyebab kematian hewan ternak warga yang menjadi keresahan saat ini," kata Nikson melalui pesan singkat, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Ini Kata-kata yang Bikin Ayah Tiri Sakit Hati lalu Membunuh 2 Bocah

Nikson mengatakan, dia tidak ingin masalah ini menjadi berlarut-larut dan terus menimbulkan keresahan banyak warga.

Mengenai kompensasi bagi warga yang hewan ternaknya mati, Nikson mengaku masih berkoordinasi dengan jajaran Pemkab Tapanuli Utara.

Dia juga masih menunggu hasil investigasi lengkap.

"Namun pastikan dulu, makhluk apa yang menyebabkan kematian hewan ternak itu. Soal kompensasi nanti akan kita bicarakan lagi," kata Nikson.

Baca juga: Kronologi Perahu Nelayan Karawang Pecah hingga 1 Orang Meninggal


Sebelumnya, puluhan hewan ternak milik warga di Dusun Pargompulon, Desa Tonga Pohan, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara ditemukan mati.

Baca juga: Permintaan Rapid Test Gratis Sopir Truk Sembako Ditolak Pemerintah

Anehnya, kematian hewan ternak ayam, bebek dan babi itu itu dinilai secara tidak wajar.

Bagian tubuh hewan utuh. Hanya ada bekas luka seperti gigitan.

Sesuai laporan pemilik ternak, Saut Simanjuntak, kejadian itu awalnya diketahui pada 13 Juni 2020.

Saat itu, Saut melihat hewan ternak ayam dan bebeknya dalam kondisi sudah mati.

Dua hari kemudian, Saut kembali menemukan puluhan ekor ayam dan bebeknya mati dengan kondisi persis seperti kejadian pertama.

Merasa curiga, Saut melaporkannya kepada warga sekitar dan kepolisian setempat.

Kejadian serupa kembali terjadi. Kali ini babi milik Saut yang mati secara misterius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com