Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Wisatawan Padati Pusuk Sembalun di Akhir Pekan, Didominasi Klub Motor

Kompas.com - 22/06/2020, 12:34 WIB
Dheri Agriesta

Editor

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Wisatawan memadati jalan wisata Pusuk Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (21/6/2020). Ratusan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat menumpuk di jalanan.

Kapolsek Sembalun Iptu Lalu Panca Warsa mengatakan, wisatawan mulai memadati kawasan itu sejak Sabtu (20/6/2020).

Baca juga: Rahasia Samosir Nol Kasus Covid-19, Akses Masuk Dijaga, Obyek Wisata Ditutup

"Betul tumpah ruah di Pusuk Sembalun dari hari Sabtu sampai hari Minggu ini, hari ini ada sekitar 800 kendaraan" kata Panca saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (21/6/2020).

Panca menyebut, kawasan wisata itu dipadati wisatawan lokal. Sebagian besar merupakan pengendara roda dua.

"Semua wisatawan lokal yang didominasi klub-klub motor, kalau wisatawan asing belum kami lihat ada yang berkunjung," kata Panca.

Menurut Panca, wisatawan lokal mengunjungi tempat wisata itu untuk berfoto di beberapa bukit yang ada di kawasan Pusuk Sembalun. 

Di antaranya, Bukit Selong dan Bukit Pengasingan yang biasanya menjadi sasaran wisatawan untuk berfoto.

Banyak yang tidak pakai masker

Baca juga: Bertambah 31 Pasien Sembuh dari Covid-19, Kesembuhan di NTB Capai 65 Persen

Panca telah berkoordinasi dengan Koramil, Satpol PP Sembalun, dan Puskesmas Sembalun, untuk memberikan imbauan kepada pengunjung yang memadati kawasan wisata itu.

Polsek Sembalun juga mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.

 

Berdasarkan pantauan di lapangan, kata Panca, masih banyak pengunjung yang tidak memakai masker.

Rindu suasana Sembalun

Salah seorang wisatawan, Rahman mengaku, rindu dengan suasana Sembalun. Apalagi, cuaca di Sembalun cukup sejuk dan memiliki pemandangan nan asri.

Baca juga: Masih Dilarang, Ada Saja Orang Nekat Mendaki Gunung Rinjani

"Sudah lama tidak ke sini, semenjak ada larangan gara-gara corona, ya kangen suasana sejuk Sembalun dan bisa melihat gunung," kata Rahman.

Selama di Sembalun, Rahman mengaku tetap menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan. Ia berharap kondisi wisata segera normal.

"Selalu pakai masker, hand sanitizer juga bawa di tas," kata dia.

(Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com