Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkulu Mampu Suplai Listrik 12,6 Persen Kebutuhan Nasional dari EBT

Kompas.com - 22/06/2020, 11:32 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Provinsi Bengkulu menyimpan energi listrik sebesar 7,2 giga (GW) yang berasal dari Energi Terbarukan (EBT). Sementara secara nasional berdasarkan proyeksi dari ESDM untuk periode 2019 hingga 2023, Indonesia membutuhkan listrik sebesar 173 GW.

Artinya bila dioptimalkan potensi EBT di Bengkulu saja dapat memenuhi kebutuhan 12,6 persen listrik di Indonesia.

Hal ini terungkap dalam diskusi virtual mengusung tema, Beban Listrik, Potensi Energi Bersih dan Peluang Desentralisasi Energi, diselenggarakan Yayasan Kanopi Hijau, di Bengkulu, Sabtu (20/6/2020).

Baca juga: Akselerasi EBT di Era New Normal, Bisa Hasilkan 9.000 MW Pembangkit EBT pada 2024

Sebelumnya dalam diskusi tersebut Program Manager Energy Transformation Institute for Esential Service Reform (IESR) Jannata Giwangkara menungkapkan EBT di Provinsi Bengkulu mencapai 7.297 megawatt (MW) atau 7,2 gigawatt (GW) namun potensi energi terbarukan itu baru dimanfaatkan sebesar 259 MW dan penggunaannya didominasi pembangkit listrik tenaga air.

"Berdasarkan studi yang dilakukan pada 2018, potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 431.745 MW, namun kapasitas terpasang atau yang baru dimanfaatkan untuk listrik hanya 6.830 MW," ujarnya.

Menurutnya, potensi energi terbarukan di Indonesia belum dikembangkan dengan optimal bila dibanding negara ASEAN lainnya, terutama Vietnam yang dalam dua hingga tiga tahun terakhir telah membangun 3 GW energi terbarukan.

Baca juga: Kembangkan EBT Lebih Masif, Dirjen EBTKE Lakukan Restrukturisasi dan Refocusing

Sementara secara global di seluruh dunia pada 2009 hingga 2019, rata-rata pembangkit yang ditambahkan lebih besar energi terbarukan khususnya tenaga surya, angin dan air, seperti yang dilakukan China, India, Amerika dan Jerman.

"China mampu membangun 65 GW dalam setahun, kapasitas ini setara dengan seluruh pembangkit di Indonesia," ucapnya.

Potensi energi terbarukan di Bengkulu

Sementara itu, dosen Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Khairul Amri mengatakan pengembangan energi listrik di Bengkulu harus diarahkan ke energi terbarukan karena potensinya tinggi sekaligus pertimbangan pelestarian lingkungan hidup.

Namun, kata dia, yang menjadi tantangan adalah teknologi di Indonesia tertinggal dari negara lain seperti China dan India.

"Di sini pemerintah perlu berperan untuk mendukung pengembangan teknologi yang fokus pada pengembangan energi terbarukan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com