Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Pedagang Alat Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi

Kompas.com - 22/06/2020, 11:17 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Jelang tahun ajaran baru 2020/2021, bisnis perlengkapan alat sekolah tak kunjung menggeliat.

Padahal, biasanya tingkat penjualan melonjak drastis setiap jelang penerimaan siswa baru.

Sejumlah pedagang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat misalnya, mengaku kehilangan banyak pembeli selama masa pandemi corona.

Terlebih, hingga saat ini belum ada kepastian soal kapan kebijakan belajar di rumah berakhir, dan sekolah kembali dibuka.

Baca juga: Cerita Pasha, Anak Keluarga Miskin Ditolak di SMP Negeri, Terlanjur Beli Alat Sekolah hingga Mengurung Diri di Kamar

Penjualan turun drastis sampai 90 persen

Salah satu pedagang Fanny Ampiyani (40) mengaku, penjualan tahun ini turun drastis hingga 90 persen.

"Karena adanya wabah corona ini, penjualan seragam sekolah dan perlengkapan lainnya turun drastis dibanding tahun lalu,” kata Fanny kepada Kompas.com, Minggu (21/6/2020).

Pemilik Toko Berkah di komplek ruko pegadaian Cianjur ini mengaku, toko mulai sepi pembeli sejak diberlakukannya belajar di rumah pada Maret 2020.

“Sejak dua pekan terakhir nyaris tak ada yang belanja alat sekolah, apalagi seragam, tas dan sepatu,” ujar dia.

Fanny menenggarai, masyarakat mengurungkan niat untuk belanja kebutuhan sekolah karena masih menunggu soal kepastian sekolah dibuka.

“Namun, masih ada waktu hingga Juli. Mudah-mudahan ada peningkatkan di penjualan nanti,” ucap Fanny.

Baca juga: Lulus SMA di Tengah Pandemi Corona, Belasan Pelajar di Bima Konvoi dan Coret-coret Seragam Sekolah

Habiskan stok buku dan seragam sekolah

Pedagang lain Ujang (35) mengaku, jelang penerimaan siswa baru tahun ini, ia tak belanja khusus.

Padahal, di momen seperti sekarang ini (tahun ajaran baru) ia selalu belanja banyak untuk kebutuhan barang dagangan.

“Tapi, sekarang stok masih banyak. Apalagi buku dan seragam sekolah. Jadi, mau dihabiskan dulu stok yang ada,” ujar dia.

Diakuinya, pemberlakuan belajar di rumah imbas dari pandemi corona cukup memengaruhi keberlangsungan usahanya,

Karena itu, Ujang berharap, wabah segera berlalu agar sekolah bisa kembali aktif seperti sedia kala.

“Kalau terus-terusan kondisinya seperti ini, kami bisa semakin merugi, omzet terus-terusan merosot," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com