Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Es Krim, 2 Bocah Kakak Beradik itu Tewas di Tangan Sang Ayah Tiri

Kompas.com - 22/06/2020, 08:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - IF bocah 10 tahun dan sang adik, RA yang masih berusia 5 tahun ditemukan tewas oleh sang ibu di dalam parit di sekitar sekolah di Medan, Minggu (21/6/2020).

Diduga kuat, dua bocah tersebut tewas dianiaya R ayah tiri mereka.

IF ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB dengan posisi terlentang dengan wajahnya memar diduga akibat benturan benda keras.

Sementara sang adik, RA ditemukan pukul 10.00 WIB di parit samping gedung sekolah Globa Prima dengan posisi terlentang dan ditutup triplek serta karton.

Baca juga: Fakta Kakak Beradik Ditemukan Tewas di Parit, Diduga Dibunuh Ayah Tiri karena Memaksa Minta Dibelikan Es Krim

Cerita tragis tersebut berawal saat dua bocah tersebut menemui ayah tirinya, R di tempat kerjanya pada Sabtu (20/6/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Sejak sebulan terakhir, R bekerja sebagai kuli bangunan di sekolah tersebut. Kedatangan IF dan adiknya tersebut untuk meminta uang jajan untuk membeli es krim pada ayah tirinya.

"Saat itu ayah tiri korban menolak permintaan itu karena alasan tidak memiliki uang," ujar Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan saat dikonfirmasi, Minggu.

Namun diduga, R tidak mengindahkan permintaan dua anak tirinya. Sementara IF dan RA terus menerus meminta uang untuk membeli es krim.

R yang diduga emosi membawa kedua anak tirinya ke arah samping gedung bangunan Global Prima dan menganiaya mereka berdua hingga tewas.

Baca juga: Kakak Beradik Tewas di Parit Diduga Dianiaya Ayah Tiri karena Memaksa Dibelikan Es Krim

Pesan suara kepada sang ibu.

ilustrasi WhatsAppmashable.com ilustrasi WhatsApp
F sang ibu khawatir saat mengetahui dua anaknya tidak kunjung pulang ke rumah mereka di Gang Ksatria, Kecamatan Medan Kota.

Ibu berusia 30 tahun tersebut kemudian menghubungi suaminya untuk menanyakan keberadaan dua anaknya.

Saat itu R mengirim pesan pada F jika ia telah membunuh IF dan RA. R juga memberi tahu lokasi mayat dua bocah tersebut.

F pun segera mendatangi sekolah Global Prima dan ia histeris saat menemukan anak pertamanya tewas. Ia berusaha menghubungi suaminya dan suami memberitahu letak mayat anak yang kedua.

Baca juga: Jenazah Kakak Beradik Ditemukan Setelah Ibu Korban Terima Pesan WA dari Suami

Teriakan F membuat satpam dan warga sekitar langsung datang ke lokasi kejadian.

"Ayah tiri anak itu baru tinggal sebulan. Dia itu sedang kerja bangunan, mungkin ya, belum dapat duit, kesal sama anak tirinya yang minta belikan es krim, lalu bunuh anaknya. Ini kan semua dugaan saja. Karena pihak petugas masih melakukan penyelidikan," jelas Safrizal, warga sekitar lokasi ppenemuan mayat.

Dari informasi yang dihimpun, pembunuh tersebut memiliki ciri tubuhnya bertato.

Baca juga: Detik-detik Bayi 1,5 Tahun Tewas Dibunuh Ayah Tiri, Berawal Saat Korban Rewel dan Menangis

"Kalau memang dia itu ya, dia itu bertato. Tapi yang paling kita sesalkan ya masa dia tega bunuh anaknya, sekalipun itu tiri. Dia harusnya bersyukur, ini malah bunuh," katanya.

Sementara itu Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan mengatakan sedang mendalami kasus tersebut.

"Nanti kalau sudah ada perkembangan kami sampaikan," ujarnya.

Baca juga: Gadis SMP Diperkosa Ayah Tiri Saat Ibu Memasak di Dapur, Terungkap Usai Kabur dari Rumah

Berharap pembunuh dihukum seberat-beratnya

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Muhammad Arif (32), ayah kandung salah satu korban yakni IF mengaku marah saat mendengar kabar nahas yang menimpa anaknya.

Arif mengatakan, dirinya adalah suami pertama dari ibu korban. Setelah bercerai, ibu korban kemudian diketahui menikah lagi dan memiliki anak kedua.

Hingga akhirnya menikah dengan ayah tiri yang jadi pelaku kasus dugaan pembunuhan ini.

"Sangat kesal, penasaran, pengin saja lihat wajah pelakunya kayak mana. Biar cepat ditangkap. Kenapa bisa setega itu, gara-gara dua buah es krim saja," ucapnya.

Ia mengaku tak mengenal pelaku yang disebut ayah tiri anaknya.

Baca juga: Berulang Kali Diperkosa Ayah Tiri, Gadis 18 Tahun Ini Melahirkan di Kamar Mandi

"Anak kan tinggal sama ibunya. Minggu pagi saya tahunya dari mantan istri menghubungi keluarga. Dikabari, saya langsung datang ke sini. Kok bisa kejadian seperti ini," ungkapnya.

Sebagai ayah kandung, Arif berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena telah membunuh anaknya.

"Saya melihat anak saya ke RS Bhayangkara, menunggu hasilnya gimana, namun belum ada bisa dibawa pulang jenazahnya. Harapannya bisa segera diserahkan sama keluarga biar bisa dikuburkan. Pelaku dihukum seberat-beratnya kalau bisa dihukum mati," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor: David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Anak Laki-lakinya Diduga Tewas Dibunuh Bapak Tiri, Ini Kata Ayah Kandung Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com