Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Rumah di Kalsel dan Kalbar Terendam Banjir, Warga Dievakuasi

Kompas.com - 21/06/2020, 22:56 WIB
Hendra Cipta,
Andi Muhammad Haswar,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PELAIHARI, KOMPAS.com - Sebanyak 400 rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) terendam banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Laut, M Kusri mengatakan, banjir disebabkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur Tanah Laut sejak beberapa hari terakhir.

"Curah hujan beberapa hari terakhir ini memang tinggi, air meluap dan diperparah dengan air laut yant pasang," ujar M Kusri saat dikonfirmasi, Minggu (21/6/2020).

Baca juga: Kakak Beradik Tewas di Parit Diduga Dianiaya Ayah Tiri karena Memaksa Dibelikan Es Krim

Kecamatan Kintap merupakan daerah terparah terdampak banjir.

Di kecamatan ini ada tiga desa yang terdampak dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

Ratusan warga terpaksa dievakuasi ke tempat yang aman oleh petugas BPBD, TNI-Polri, dan Damkar Tanah Laut menggunakan perahu karet.

"Saat ini kami masih melakukan evakuasi karena air semakin meninggi, ini juga supaya tidak menimbulkan korban," jelasnya.

Selain merendam ratusan rumah, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum.

Banjir Kalbar

Selain Kalsel, banjir juga merendam 11 desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat sejak Sabtu (20/6/2020).

Banjir terjadi karena curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

“Sedikitnya ada 11 desa terendam banjir dan saat ini masih dilakukan pendataan untuk memastikan jumlah masyarakat terdampak dan berapa rumah terendam,” kata Camat Jelai Hulu, Markus, melalui keterangan tertulis, Minggu.

Salah satu ruas jalan yang tergenang banjir di Kotabaru, Kalsel, Jumat (19/6/2020).BPBD Kotabaru Salah satu ruas jalan yang tergenang banjir di Kotabaru, Kalsel, Jumat (19/6/2020).
Pendataan jumlah masyarakat terdampak banjir terkendala sulitnya sinyal telepon.

Seperti diketahui, wilayah Kecamatan Jelai Hulu memang berada di daerah hulu dan jauh dari pusat kota di Ketapang.

“Ada beberapa desa yang terendam banjir tidak memiliki sinyal sehingga laporan pasti dari pihak desa belum dapat dihimpun,” ungkap Markus.

Baca juga: Viral Video Banyak Orang Berkemah di Kabupaten Gowa, Ini Penjelasan Pemkab dan Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com