Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Arca Kepala Kala Ditemukan di Halaman Rumah Warga, Diduga Bagian Candi Era Singosari

Kompas.com - 21/06/2020, 16:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dua arca kepaka kala ditemukan di pekarangan rumah waega Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Jawa Timur.

Diduga, dua arca kepala bermuka raksasa tersebut berasal dari candi era Kerajaan Singosari yang disebut dalam Prasasti Mula Malurung.

Suprapdi (84) pemilik rumah mengaku dua arca kepala kala tersebut awalnya berada di tepi jalan. Namun karena perkembangan pemukiman, dua arca tersebut dipindah ke pekarangan warga.

Baca juga: Makna Bentuk Arca Ganesha, Jawaban Belajar dari Rumah TVRI 3 Juni

Salah satunya ada di pekarangan samping rumah Supradi. Ia menyebut arca tersebut tertimbung di pekarangannya sejak tahun 1965.

“Karena sudah lama, jadi tertimbun tanah. Sudah ada di sini sejak 1965,” ujar Suprapdi dilansir dari Surya.co.id.

Sementara itu Korwil Balai Pemeligaraan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur wilayah Tulungagung, Hariyadi menyebut jika arca kepala kala tersebut sempat pernah ada.

Namur arca tersebut kemudian hilang karena pertumbuhan pemukiman warga. Hariyadi memastikan jika arca dua kepala kala tersebut adalah obyek cagar budaya.

Baca juga: Arca di Pinrang Diangkat dari Tempat Penemuannya, Arkeolog Kesulitan Meneliti

“Sebelumnya di desa ini sudah ditemukan dua kepala kala, dan sekarang berada di Museum Wajakensis,” tutur Hariyadi yang juga pengelola Museum Wajakensis Tulungagung ini.

Hariyadi mengaku sudah berkonsultasi dengan ahli sejarah terkait temuan ini.

Dua kepala kala ini diduga ada kaitannya dengan sebuah candi besar yang disebut dalam prasati Mula Malurung.

Di dalam prasasti era Singosari itu disebutkan, ada sebuah candi besar di kalangbrat, nama wilayah kauman era lama.

Baca juga: Bentuk Arca di Pinrang Dianggap Tak Biasa, Arkeolog Sulsel Lakukan Pemeriksaan

Candi ini difungsikan untuk pendharmaan kerabat kerajaan. Di tempat suci seperti candi tempat pendharmaan, biasanya ada enam buah kepala kala.

Dengan temuan dua kepala kala ini, maka masih ada dua kepala lainnya yang belum ditemukan.

“Temuan ini menegaskan, bahwa lokasi candi itu tidak jauh dari Desa Sidorejo” sambung Hariyadi.

Kepala kala biasanya dipasang di gapura candi dan di relung candi.

Temuan ini diteruskan ke Balai Pemeliharaan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto untuk dikaji.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dua Kepala Kala Ditemukan di Desa Panggungrejo Tulungagung, Diduga Bagian Candi Era Singosari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com