Menurut Cak Bulus, berlangsungnya wabah virus corona membuat usahanya tidak berjalan lancar seperti biasanya.
Selain macetnya permintaan empedu ular kobra, permintaan daging bekicot dan biawak juga turun drastis.
"Sebelum ada lockdown, tiga hari bisa habis 2 kuintal. Tapi sekarang, tidak sampai 1 kuintal," kata suami dari Ari Triyanengsih ini.
Baca juga: Detik-detik Marbut Masjid Tewas Setelah Digigit Ular Saat Membersihkan Ikan di Kamar Mandi
Dia mengatakan, meski ada penurunan permintaan barang dari pasar, dia tetap menjalankan usahanya dan mempertahankan semua orang yang bekerja di tempatnya.
Mereka, kata Cak Bulus, difokuskan untuk bekerja menyiapkan daging biawak dan bekicot sebelum dilempar kepada konsumen.
"Meskipun situasinya seperti ini, mereka tetap kami pertahankan. Kalau berhenti, terus bagaimana nasib mereka," ujar Cak Bulus.
Sebagai tukang jagal ular kobra, Muhammad Arifin mengaku pernah mendapatkan gigitan ular kobra.
Dia berhasil selamat dari pengaruh bisa beracun ular yang menggigitnya dengan cara mengisap darah pada bekas gigitan, serta meminum empedu ular kobra.
Menurut Cak Bulus, banyak masyarakat yang tertarik mengonsumsi empedu ular kobra karena diyakini memiliki beberapa manfaat.
Baca juga: Dengar Teriakan, Remaja Dapati Temannya Dililit Ular Piton hingga Tewas
Selain empedu, ujar dia, darah ular kobra juga dipercaya memiliki manfaat dan khasiat untuk kesehatan.
Di antara khasiat empedu dan darah ular kobra yang dipercaya, yakni mengobati penyakit ginjal, reumatik, liver, serta asma dan kencing manis.
"Pengakuan dari pembeli, banyak khasiatnya. Termasuk di antaranya meningkatkan vitalitas orang laki-laki," ungkap Cak Bulus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.