Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turiyan yang Lumpuh Selama 47 Tahun dan Hidup dengan Mobil-Mobilan Terima Donasi Pembaca Kompas.com

Kompas.com - 20/06/2020, 17:47 WIB
Andi Hartik,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Senyum Turiyan (57) mengembang setelah menerima bantuan dari pembaca KOMPAS.com, Sabtu (20/6/2020).

Turiyan mengatakan, bantuan itu akan digunakan untuk membangun teras di depan dan di samping rumahnya.

"Saya akan gunakan untuk membangun teras. Supaya kalau saya kerja tidak di dalam rumah," katanya.

Baca juga: Kisah Turiyan, Alami Lumpuh 47 Tahun, Gunakan Mobil-mobilan Pengganti Kursi Roda

Bantuan untuk Turiyan berasal dari donasi pembaca KOMPAS.com yang terkumpul sebesar Rp 15.058.314.

Donasi itu terkumpul melalui situs penggalangan dana online, kitabisa.com.

"Terima kasih bantuannya. Semoga bisa ketemu lagi dengan saya," kata Turiyan.

Turiyan menerima bantuan hasil dari donasi itu dengan didampingi oleh adiknya, Paingan. 

Selama ini, Paingan yang merawat Turiyan. Meskipun keduanya sudah hidup di rumah yang berbeda.

Baca juga: Tunanetra yang Setia Rawat Istri dan Anak yang Gangguan Jiwa Terima Bantuan dari Pembaca Kompas.com

Turiyan hidup seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya, sedangkan Paingan membangun rumah sendiri tepat di samping rumah Turiyan.

"Terima kasih sebelumnya kakak saya dapat bantuan. Kakak saya inginnya dibuat teras supaya kalau hujan, airnya tidak mengenai pintu rumah. Juga kalau kerja tidak selalu di dalam rumah," kata Paingan.

 

Turiyan (57) saat menganyam bambu untuk dijadikan tampah di rumahnya di RT 41 RW 7 Dusun Lepur, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (8/3/2020). Turiyan mengalami cacat fisik berupa kelumpuhan akibat jatuh tertimpa batu di sungai saat masih duduk di kelas 2 SD dan membuatnya harus berjalan menggunakan mobil mainan dari kayu.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Turiyan (57) saat menganyam bambu untuk dijadikan tampah di rumahnya di RT 41 RW 7 Dusun Lepur, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (8/3/2020). Turiyan mengalami cacat fisik berupa kelumpuhan akibat jatuh tertimpa batu di sungai saat masih duduk di kelas 2 SD dan membuatnya harus berjalan menggunakan mobil mainan dari kayu.
Turiyan merupakan warga di RT 041 RW 007 Dusun Lepur, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang menderita cacat fisik. Kedua kakinya lumpuh.

Bentuk kakinya mengecil dan tidak bisa difungsikan layaknya kaki pada umumnya.

Kedua tangannya juga cacat meskipun masih bisa difungsikan.

Kelumpuhan fisik itu diderita Turiyan sejak kelas 2 sekolah dasar (SD).

Baca juga: Terima Kasih Pembaca Kompas.com, Dulu Periksa Pasien Pakai Jas Hujan, Kini Bisa Pakai APD

Ketika itu, Turiyan yang merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara mengalami kecelakaan.

Turiyan yang masih berumur sekitar 10 tahun mandi di sungai bersama teman-temannya.

Nahas, dia terjatuh saat melompati bebatuan. Kedua kakinya terperosok di antara batu dan menimpanya.

Sejak saat itu, Turiyan tidak bisa berjalan. Berbagai pengobatan telah dilakukan, tapi hasilnya tidak maksimal.

Kaki Turiyan mulai paha sampai ke telapak kaki lumpuh dan kondisinya mengecil.

Baca juga: Terima Kasih Pembaca Kompas.com, Rosma yang Lumpuh dan Terlantar Kini Gizinya Tercukupi

Turiyan berjalan menggunakan tangannya karena kakinya sudah lumpuh.

Lalu di usia 20 tahun, Turiyan berinisiatif membuat mobil-mobilan dari kayu yang bisa ditumpanginya untuk berjalan.

Turian (57) di rumahnya di RT 41 RW 7 Dusun Lepur, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (8/3/2020).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Turian (57) di rumahnya di RT 41 RW 7 Dusun Lepur, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (8/3/2020).
Turiyan menggunakan mobil-mobilan itu dengan duduk di atasnya.

Supaya bisa berjalan, tangan kanan Turiyan memegang tongkat dan mengayuhkannya ke lantai. Sedangkan tangan kirinya mengayuh langsung ke lantai dengan alas sandal.

Turiyan mengaku merasa nyaman dengan mobil-mobilan itu. Sebab dapat memudahkannya untuk beraktivitas.

Meski serba terbatas, Turiyan masih mampu hidup mandiri. Dia membuat tampah, alat tradisional dari anyaman bambu yang biasanya dibuat untuk membersihkan beras.

Baca juga: Terima Kasih Pembaca Kompas.com dan Tribunnews.com Turut Bantu Keluarga Terdampak Covid-19...

Marketing Communications Officer KOMPAS.com Brahmanda Pandya Dhipta mengatakan, donasi yang terkumpul dari pembaca KOMPAS.com untuk bantuan kepada Turiyan melalui platform kitabisa.com sebanyak Rp 15.058.314.

Donasi itu berasal dari 315 donatur. Bantuan ini disalurkan melalui Kontributor KOMPAS.com.

"Semoga seperti harapan para donatur lainnya agar donasi dapat bermanfaat khususnya untuk kebutuhan mobilitas Bapak Turiyan yang lebih baik dan memudahkan aktivitas sehari-hari. Dengan ini juga, semoga banyak orang baik lainnya yang bisa membantu kisah Bapak Turiyan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com