Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta 7 Bocah Korban Sodomi di Ponorogo, Pelaku Akui Pernah Dicabuli

Kompas.com - 20/06/2020, 16:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - AS (32), terduga pelaku pencabulan 7 bocah di bawah umur di Ponorogo, Jawa Timur, mengaku pernah jadi korban pencabulan, Jumat (19/6/2020). 

Kejadian itu, menurut AS, dialami saat dirinya bekerja sebagai pengantar galon di Batam oleh salah satu pelanggannya.

“Merantau di Batam pada tahun 2009, tersangka mengaku menjadi korban pencabulan sodomi,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis lewat pesan singkat yang diterima, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Dicukur Warga Usai Tertangkap Mencuri, Wanita Ini Diduga Terlibat Sindikat Perampok

Mengaku suka anak laki-laki

Hasrat balas dendam tersebut tak terbendung saat dirinya sering bertemu dengan para korban yang juga pelanggan warung angkringannya. 

Seperti diketahui, usai merantau dari Batam, AS membuka usaha dengan membuka warung angkringan di Desa Kauman, Ponorogo. 

AS pun mengaku tergoda untuk membujuk para korban agar bisa ke rumahnya. Saat itulah, pelaku mengaku sebagai paranormal yang bisa membersihkan aura negatif.

"Modus tersangka mengaku sebagai paranormal agar korban mau ke rumahnya," kata Nur Azis.

Kepada polisi, AS juga mengaku menyukai anak laki-laki. 

Baca juga: Ini Motif Pelaku Pencabulan 7 Anak yang Mengaku Paranormal di Ponorogo

Diduga balas dendam

Menurut Nur Azis, pelaku diduga kuat ingin balas dendam atas perilaku yang dia dapat saat merantau. 

Namun demikian, polisi masih mendalami kasus tersebut. Nur Azis mengimbau kepada orangtua untuk segera melapor jika anak mereka turut menjadi korban AS.  

"Pelaku balik ke Ponorogo dan malah melakukan yang dilakukan pelanggannya dulu di Batam," kata dia.

(Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com