Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Malamber, Tempat Konservasi Penyu yang Diduga Dijual Rp 2 Miliar

Kompas.com - 20/06/2020, 15:10 WIB
Junaedi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.COM – Kabar penjualan Pulau Malamber seharga Rp 2 miliar kepada Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud, menjadi perbincangan masyarakat Sulawesi Barat dalam beberapa hari terakhir.

Peneliti maritim dari Universitas Hasanuddin, Muhammad Ridwan Alimuddin, mengatakan Pulau Malamber adalah satu dari 41 pulau kecil yang ada di Sulawesi Barat.

Ridwan yang baru pulang usai meneliti gugusan pulau-pulau itu menilai, Pulau Malamber memang punya potensi ekonomi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata.

Baca juga: Bantah Beli Pulau Malamber Senilai Rp 2 M, Bupati PPU Mengaku Hanya Berkunjung

Apalagi jika nantinya ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur, Pulau Malamber yang secara geografis lebih dekat ke Pulau Kalimantan dianggapnya bisa jadi ladang investasi menjanjikan.

"Hanya saja pulau yang telah ditetapkan sebagai pusat konservasi penyu oleh Gubernur (Sulawesi Barat)," kata Ridwan saat dihubungi, Sabtu (20/6/2020).

Menurut Ridwan, Pulau Malamber sempat jadi lokasi permukiman 12 kepala keluarga (KK).

Namun, jumlah penghuninya turun drastis karena terjadi abrasi.

Baca juga: Pulau Malamber Sulawesi Barat Diduga Dijual, Camat: Saya Kaget karena Tak Ada Pemberitahuan

Kini hanya empat KK yang tinggal di Pulau Malamber. Ridwan menyebut, empat KK itu hidup dengan fasilitas seadanya.

Terkait dugaan adanya jual beli pulau yang terletak di gugusan Kepulauan Balabalakang, Mamuju, Sulawesi Barat, itu kini dalam penyelidikan Polres Mamuju.

“Kami sedang memastikan apakah penjualan aset tersebut benar adalah pulau atau hanya menjual tanah kavling," kata Kasat Reskrim Polres Mamuju, AKP Syamsuriasyah, saat dihubungi Sabtu (20/6/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com