Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Kunjungi RSHS Bandung, Minta Pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan Dipercepat

Kompas.com - 20/06/2020, 11:52 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berkunjung ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhajir Effendy, Sabtu (20/6/2020).

Dalam pidatonya, Terawan meminta agar pihak rumah sakit mempercepat proses pembayaran insentif bagi para tenaga kesehatan yang berjuang melawan Covid-19.

"Saya melihat bahwa harus ada sebuah kelancaran khususnya untuk penagihan pasien ini harus dipercepat. Supaya rumah sakit kesejahteraannya tetap jalan. Saya minta pembayaran insentif tenaga kesehatan untuk bisa dilancarkan dan diagresfikan," kata Terawan di RSHS Bandung, Sabtu. 

Baca juga: Aturan Baru, Pasien RSHS Akan Dites Covid-19 Sebelum Masuk Ruang Rawat

Saat ini, kata Terawan, proses verifikasi tenaga kesehatan bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan daerah setempat tanpa harus menunggu Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, alur pembayaran bisa lebih cepat.

"Sekarang dari negara itu cukup memverifikasi untuk dinas kesehatan tidak usah ke Kemenkes ini akan dipercepat jalur pembayarannya," ungkap Terawan.

Ia menilai sejauh ini performa Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani Covid-19 sangat baik. Jalur koordinasi antarlembaga maupun kota kabupaten pun sangat sinergis.

"Betapa etos kerja yang luar biasa itu dibuktikan dengan terlihat hasilnya dan saya melihat gencarnya pemeriksaan yang dilakukan dan bentuk kegotongroyongan masyarakat dalam membantu pemerintah Jabar ini luar biasa," ujarnya.

Baca juga: Setelah Rapid Test, 1 Praja Putri IPDN Dirujuk ke RSHS Bandung

Terawan juga mengapresiasi inovasi Jabar dalam memproduksi berbagai perlengkapan medis untuk menangani Covid-19 seperti rapid test antigen, PCR, hingga ventilator yang dibuat atas kerjasama bersama BUMN, perguruan tinggi dan para ahli.

"Saya makin tertatik adalah produk dalam negeri seperti rapid test alat PCR tenteng, ini kami minta dengan BPPT supaya kami bisa pengadaan dan edarkan seluruh Indoensia," jelasnya. (K106-15)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com