Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Sebut Ada 3 Keinginan Para Pengusaha Kecil

Kompas.com - 20/06/2020, 07:23 WIB
Riska Farasonalia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pembangkitan ekonomi desa di Jawa Tengah sudah mulai berjalan di beberapa sektor sejak Mei 2020 lalu.

Beberapa di antaranya ada di sektor pertanian dalam arti luas yang meliputi pertanian pangan, kelautan, termasuk perkebunan, hortikultura dan sebagainya.

Selain itu, ada pula industri kecil menengah (IKM) seperti yang saat ini membuat masker dan makanan.

Baca juga: Anggota Brimob Jatuh dari Motor, Dadanya Ditusuk Orang yang Menolong

"Kita mencoba membina agar ada stimulan ekonomi yang bisa kita gelindingkan untuk sektor-sektor ini. Apalagi yang mereka terdampak," kata Ganjar usai memimpin Rapat Rencana Aksi Pembangkitan Ekonomi Desa di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (19/6/2020).

Ganjar menjelaskan, dari hasil riset kecil yang dilakukan, ternyata para pelaku di berbagai sektor tersebut membutuhkan tiga hal.

"Pertama, ingin diajari marketing. Kedua, ingin diajari menggunakan teknologi informasi terutama tentang market place agar mereka bisa berdagang online. Ketiga, ingin diajari packaging," kata Ganjar.

Baca juga: Samosir Bersih dari Virus Corona, Bupati Bocorkan Rahasianya

Namun, menurut Ganjar, dari pertemuan tersebut, sebagian besar dari pengusaha kecil dan menengah mengeluhkan hal yang sama, yakni terkait modal.

"Tapi secara keseluruhan sambatnya sama, akses modal. Maka hari ini kita temukan pakar dari Undip dan teman-teman yang akan mengeksekusi pada sektoral itu. Kira-kira perbaikannya apalagi," kata Ganjar.

Untuk itu, menurut Ganjar, pengelompokan atau pelembagaan kelompok-kelompok bisnis itu penting.

Misalnya kelompok tani, kelompok nelayan, atau kelompok usaha kecil.

"Pengelompokan itu agar mereka bisa sharing, bisa saling mendukung, kemudian tentu saja mereka nanti butuh akses modal, sehingga nanti aksesnya itu individual atau kelompok. Masing-masing bertanggung jawab atau mau diberikan dana bergulir," kata Ganjar.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menjembatani akses permodalan dengan menyiapkan  regulasi maupun akses-akses yang dibutuhkan.

Misalnya untuk akses modal, akan dilihat apakah dari APBD bisa atau tidak. Jika tidak, maka akan dicarikan akses permodalan dari perbankan.

Begitu juga terkait dengan pelatihan melalui kerja sama dengan market place yang sudah unicorn, serta pendampingan dari dinas terkait dan juga keterlibatan perguruan tinggi untuk membantu.

"Hari ini kita kumpulkan untuk merapikan itu. Tapi saya sudah minta tadi beberapa contoh yang sudah berjalan. Nanti akan kita cek perkembangannya," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com