Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Sumedang Luncurkan Aplikasi Amari Covid-19, Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 19/06/2020, 20:23 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, meluncurkan Aplikasi Mawas Diri (Amari) Covid-19.

Aplikasi ini digunakan untuk melakukan deteksi dini gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Covid-19.

Amari dikembangkan bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Anggota Brimob Jatuh dari Motor, Dadanya Ditusuk Orang yang Menolong

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan, kerja sama yang terjalin antara Pemkab Sumedang dengan Unpad dan ITB ini sebagai bentuk penyelenggaraan pemerintahan yang kolaboratif pentahelix.

Menurut Dony, unsur akademisi yakni Unpad dan ITB dilibatkan dalam usaha pemerintah daerah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

"Amari merupakan proyek rintisan yang dibuat Satgas Pengendalian Covid-19 Unpad dan ITB dengan dukungan dari Pemkab Sumedang.  Aplikasi ini, dikembangkan sebagai bentuk kepedulian terhadap pandemi Covid-19 di Indonesia," ujar Dony kepada Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Samosir Bersih dari Virus Corona, Bupati Bocorkan Rahasianya

Dony menuturkan, aplikasi ini dibuat bukan sebagai alat pengganti layanan kesehatan atau alat diagnosis penyakit Covid-19.

Akan tetapi, menurut Dony, Amari lebih sebagai layanan informasi dalam bentuk digital.

"Sesuai dengan tampilan halaman utama Amari, aplikasi ini digunakan lebih sebagai identifikasi awal dan edukasi infeksi Covid-19 bagi warga yang dapat diakses melalui alamat Covid19.sumedagkab.go.id, dalam menu Self Assesment Reporting Covid-19," tutur Dony.

Dony menyebutkan, Amari Covid-19 ini menghasilkan basis data yang kemudian digunakan oleh relawan.

Aplikasi ini juga digunakan oleh mahasiswa, dokter, bidan, perawat maupun psikolog, untuk melakukan edukasi maupun perawatan kesehatan secara jarak jauh yang disebut teledukasi dan telemedicine.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari sistem kesehatan yang perlu dikembangkan dalam situasi PSBB dan physical distancing," sebut Dony.

Baca juga: Pemuda Ini Mencuri Uang Bansos Covid-19, Ayahnya Kerja di Kantor Pos

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com