Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Motif Pelaku Pencabulan 7 Anak yang Mengaku Paranormal di Ponorogo

Kompas.com - 19/06/2020, 17:37 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis menjelaskan motif tersangka kasus dugaan pencabulan, AS (32), terhadap tujuh anak di bawah umur.

AS mengaku dendam karena pernah menjadi korban pelecehan seksual saat merantau ke Batam beberapa tahun lalu.

Baca juga: Pria Ini Tega Jual Istrinya ke Pria Hidung Belang, Promosi via Twitter

Pelaku bekerja sebagai pengantar galon saat merantau di Batam. Pelaku mengaku dicabuli salah satu pelanggannya.

“Merantau di Batam pada tahun 2009, tersangka mengaku menjadi korban pencabulan sodomi,” kata Nur Azis lewat pesan singkat yang diterima, Jumat (19/6/2020).

Sepuluh tahun bekerja di perantauan, pelaku pulang ke Ponorogo pada 2019.

Tersangka AS membuka usaha angkringan di salah satu kawasan di Ponorogo. Pelanggan angkringan itu, kata Azis, didominasi anak di bawah umur.

"Pelaku balik ke Ponorogo dan malah melakukan yang dilakukan pelanggannya dulu di Batam," kata dia.

AS mengaku menyukai anak laki-laki. Seluruh korban merupakan pelanggan di angkringan milik AS.

Baca juga: Kericuhan Pengemudi Ojol dan Debt Collector Berujung Laporan Polisi, Ini Kronologinya

Selain memiliki angkringan, pelaku juga mengaku sebagai paranormal. Profesi paranormal itu menjadi modus pelaku untuk menjerat korban.

 

Kepada anak-anak itu, tersangka mengklaim bisa membersihkan aura negatif di tubuh korban.

"Modus tersangka mengaku sebagai paranormal agar korban mau ke rumahnya," kata Nur Azis.

Perbuatan bejat itu terbongkar ketika salah satu korban menceritakan tindakan pelaku kepada orangtuanya.

Baca juga: BLT Rp 600.000 Hanya Dibagikan Rp 150.000, Warga Laporkan Kepala Desa ke Kejaksaan

Orangtua korban yang tak terima kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi.

Polres Ponorogo juga mempersilakan orangtua yang anaknya diduga korban dari tindakan bejat pelaku agar melapor ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com