Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Corona Penyakit Bohongan, Puluhan Warga Ini Tolak Rapid Test

Kompas.com - 19/06/2020, 16:41 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan warga di Desa Setih, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, menolak upaya rapid test yang dilakukan tim medis dan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 untuk melacak penyebaran virus corona di desa tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim mengatakan, pihaknya bersama tim medis melakukan rapid test di desa tersebut setelah seorang warga di desa tersebut, terkonfirmasi positif corona usai kembali dari Ambon.

Nani menuturkan, awalnya rapid test sudah dilakukan terhadap 29 orang dari 57 orang yang di-tracing.

Namun, saat rapid test kedua akan dilakukan, 26 warga lainnya termasuk keluarga inti pasien melakukan penolakan terhadap tim gugus tugas dan tenaga medis.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Kota Ambon

“Kejadiannya itu Sabtu pekan kemarin, kami ditolak saat mau melakukan rapid test yang kedua terhadap puluhan warga yang berkontak dengan pasien,” kata Nani, kepada Kompas.com, saat dihubungi dari Ambon, Jumat (19/6/2020).

Warga dan keluarga paisen positif di desa tersebut menolak rapid test dengan alasan mereka tidak percaya dengan virus corona.

Mereka juga mengaku sangat sehat sehingga tidak tertular virus tersebut.

“Jadi, warga mengaku tidak percaya dengan virus corona, mereka bilang virus corona itu penyakit parlente (bohong),” kata Nani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com