AMBON, KOMPAS.com - La Hamijo Wabula tak percaya anaknya, RW, ditangkap karena diduga terlibat dalam aktivitas terorisme.
RW ditangkap di sebuah bengkel di Kawasan Ongkoliong, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Ia bekerja di bengkel itu.
Baca juga: BLT Rp 600.000 Hanya Dibagikan Rp 150.000, Warga Laporkan Kepala Desa ke Kejaksaan
Hamijo menyebut tak ada yang aneh dalam aktivitas anaknya sehari-hari.
"Dia normal-normal saja, di mata saya sebagai orangtua dia biasa-biasa saja, tidak terkait sama sekali dengan kelompok teroris," kata Hamijo di rumahnya, Jumat (19/6/2020).
Hamijo mengatakan, pada pagi hari RW berangkat bekerja ke bengkel milik mertuanya. RW kerap pulang pada malam hari.
Ia pulang malam hari karena menjadi tukang ojek setelah bekerja di bengkel.
"Dia kan sering ojek juga," kata Hamijo.
Baca juga: Seorang Terduga Teroris yang Ditangkap di Ambon Bekerja di Bengkel
Tapi Hamijo pernah mendengar cerita tentang salah satu pengemudi ojek yang ada di kawasan yang sama dengan anaknya diduga radikal.
"Menurut teman yang ojek di situ ada satu orang yang selalu dipantau katanya radikal, lalu mungkin anak saya ini dilihat ada cerita dengan orang itu, lalu mungkin temannya itu kasih laporan, saya juga enggak tahu," kata Hamijo.