KOMPAS.com - Sebanyak 3 driver ojek online (ojol) terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah terlibat baku hantam dengan sekelompok massa di depan sebuah kantor leasing di Jalan Taman Ais Nasution, Surabaya, pada Kamis (18/6/2020).
"Bisa lihat sendiri, ada yang bawa kayu, batu. Teman kami driver ojek online alami luka dan dirawat di RS Adi Husada Surabaya," kata juru bicara paguyuban pengemudi Bamboe Runcing David Walalangi.
Menurut polisi, kericuhan terjadi setelah sejumlah driver ojol datang dan bertanya soal relaksasi kredit.
"Kan ada lima debitur menanyakan proram relaksasi. Kebetulan itu driver ojek online. Awalnya pengajuan itu tidak ada kata sepakat antara kreditur dan debitur," kata Kapolsek Genteng AKP Anggi Ibrahim Saputra.
Baca juga: Dugaan Pungli Rp 450.000 Dana BLT, Kades: Mungkin Itu Inisatif Warga
Merasa tak puas, para driver mendatangi kantor untuk menyakan kembali masalah tersebut.
Setelah puas dengan jawaban yang diberikan, para driver tersebut keluar. Namun, di luar justru terlibat kericuhan dengan massa diduga debt collector.
"Sebenarnya yang memiliki masalah kredit sudah selesai. Bahkan, saya kumpulkan lagi dan benar sudah selesai sementara massa di luar ini tidak tahu masalahnya. Ricuh sendiri bahkan ada yang saling kejar, mukul dan ada yang merekam," pungkas Anggi.
Sementara itu, menurut juru bicara paguyuban pengemudi Bamboe Runcing David Walalangi, saat itu ada lima pengemudi ojek online yang mendatangi kantor leasing itu.
Mereka menanyakan perihal permohonan relaksasi kredit selama masa pandemi Covid-19.
Saat itu, para pengemudi mendapatkan jawaban dari pihak leasing. Pihak leasing berjanji akan menyampaikan pengajuan itu ke kantor pusat.
Baca juga: Kena PHK Akibat Pandemi Covid-19, Pria Ini Ditangkap Edarkan Narkoba
Tapi, ada sekelompok oknum debt collector yang ikut dalam pembicaraan itu.
Di tengah perdebatan itu, salah satu pihak melakukan kontak fisik. Kericuhan pun pecah.
"Entah apa pemicunya, tiba-tiba saat teman-teman ini bertanya, ada sekelompok debt collector ini juga ikut maju. Sehingga terjadi cekcok dan berujung penyerangan terhadap teman-teman driver online," kata David seperti dikutip dari Surya.co.id, Kamis (18/6/2020).
Sementara itu, Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana mengatakan, polisi telah menerima laporan dari korban saat kericuhan terjadi.
"Iya benar sudah ada yang melapor. Masih kami proses penyelidikan," kata dia. (Dheri Agriesta).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.