Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2019, Sudah Ada 3 Kasus Kematian Kucing Emas di Sumbar

Kompas.com - 19/06/2020, 10:30 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mencatat sudah ada tiga kasus kematian kucing emas (Catopuma temminckii) sejak tahun 2019.

Untuk kasus pertama terjadi di awal tahun ketika kucing emas masuk ke kandang ayam milik warga di Palupuah, Agam.

Kemudian pada pertengahan tahun di Koto Tuo, Agam dimana saat itu kucing emas dievakuasi dari selokan.

"Terakhir kemarin saat terperangkap jeratan babi hutan di Kamang Magek," ujar Kepala BKSDA Sumbar Erly Sukrismanto yang dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Kucing Emas Langka yang Terjerat Perangkap Babi Akhirnya Mati

Dua kasus sebelumnya, kata Erly, kucing tersebut diduga mati setelah memangsa kucing peliharaan warga.

"Yang di Palupuh mati sebelum sampai ke klinik Kebun Binatang Bukittinggi. Sedangkan di Koto Tuo, mati setelah sempat juga mendapat perawatan," jelas Erly.

Erly menyebutkan hutan lindung dan suaka marga satwa di Agam, Sumbar merupakan salah satu habitat kucing emas yang dilindungi itu.

"Ditemukan memang banyak di Agam. Pernah juga ditemukan yang selamat dan kemudian dilepasliarkan di hutan dekat kampus Universitas Andalas Padang," kata Erly.

Baca juga: Kucing Emas Langka Terjerat Perangkap Babi, Ukurannya Sebesar Anjing Dewasa

Sebelumnya diberitakan, seekor kucing emas (Cotopuma  Temminckii) terjerat di perkebunan milik warga di Nagari atau Desa Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Hewan langka yang juga dinamai golder cat atau fire cat itu tersangkut perangkap babi dan mengalami luka di kaki kiri bagian depan.

"Kucing langka itu terjerat perangkap babi milik warga, Selasa kemarin. Sekarang sudah dievakuasi," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Bukitinggi, Vera Chiko yang dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Setelah dievakuasi, kucing itu dirawat di klinik kesehatan hewan Kebun Binatang Bukittinggi.

Kondisinya sempat membaik, namun karena diduga stress, dehidrasi dan anemia akhirnya kucing itu mati, Kamis (18/6/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com