SR berkilas balik bagaimana anak perempuannya itu terinfeksi Covid-19.
Awalnya, anak sulung SR yang bekerja di salah satu pabrik rokok di Tulungagung menjalani rapid test.
Dari hasil rapid test, anak sulung SR dinyatakan reaktif.
Semenjak 2 Juni 2020, keluarganya pun menjalani karantina mandiri. Petugas medis juga melakukan tes swab pada anggota keluarganya.
Putrinya yang masih berusia 7 tahun, KPA rupanya dinyatakan positif ketika hasil tes swab keluar.
Baca juga: Sederet Kisah Perjuangan Mereka yang Berhasil Sembuh dari Covid-19..
KPA pun harus menjalani karantina seorang diri lantaran anggota keluarga lainnya, termasuk sang kakak negatif Covid-19.
Ia dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung. Sebab, karantina di rumah dinilai berpotensi tinggi menularkan Covid-19 ke anggota keluarga lainnya.
Seperti bocah pada umumnya, KPA sempat tak mau tinggal di lokasi karantina.
Namun setelah diberi pengertian, KPA bisa memahami.
"Dia sudah tahu dirinya terinfeksi virus corona. Dia sudah tahu saat ada petugas medis pakai APD menjemputnya," kata SR.
SR pun dengan sabar menemani anaknya yang berulangkali meminta pulang.
Ia kerap menemani SR bersepeda di kawasan karantina untuk mengusir kejenuhan putrinya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perjuangan Ibu di Tulungagung, Rela Tinggal di Lokasi Karantina Covid-19 Demi Tunggui Anak Bungsunya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.