Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keanehan Kapal Misterius Terdampar di Aceh, Terombang-ambing Kosong, Ikan Tangkapan Membusuk

Kompas.com - 19/06/2020, 07:11 WIB
Aprillia Ika

Editor

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Ada sejumlah ekanehan pada kapal ikan tanpa awak yang ditemukan oleh nelayan Aceh pada Selasa (16/6/2020).

Kapal misterius itu ditemukan di perairan Samudra Hindia, sekitar 50 mil dari Pantai Ujung Raja, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Kapal itu diduga milik nelayan Sri Lanka, karena di badan kapal tertulis Sri Lanka.

Baca juga: Nelayan Temukan Kapal Misterius di Perairan Aceh

Sekretaris Panglima Laot Ulhe Lhee Banda Aceh Rizal mengatakan, pihaknya menerima laporan penemuan kapal tersebut pada Selasa (16/6/2020), dari nelayan bernama Apacut.

Nelayan itu kebetulan sedang berlayar untuk menangkap tuna.

“Setelah menerima laporan itu, lalu kami berkoordinasi dengan semua pihak dan meminta kapal nelayan itu bisa menarik kapal yang ditemukan itu menuju pantai. Kini kapal temuan itu sudah ditangani Polisi Air Udara,” kata Rizal kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Baca juga: Detik-detik Penemuan Kapal Misterius di Aceh, Ditarik Selama 14 Jam ke Daratan

Sejumlah keanehan

Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Aceh Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro membeberkan sejumlah keanehan pada temuan kapal misterius tersebut.

Pertama, ia mengatakan, kapal tersebut ditemukan pada jarak 50 mil laut dari Banda Aceh, atau sekitar 14 jam waktu berlayar.

"Usai ditemukan, kapal ditarik ke Banda Aceh untuk diserahkan ke petugas keamanan,” ujar Jemmy.

Kedua, saat ditemukan, kapal dalam keadaan kosong.

"Tidak ada ABK, serta terombang-ambing di tengah laut," kata Jemmy.

Keanehan lain, di dalam kapal juga ditemukan ikan yang sudah membusuk. Namun tidak ditemukan dokumen apapun.

Kemudian, kapal juga tidak dilengkapi oleh alat komunikasi dan navigasi.

Sementara mesin kapal masih ada dan jaring penangkap ikan dalam kondisi sudah rusak.

"Kami belum bisa memastikan asal kapal tersebut karena tidak ada dokumen apapun. Belum bisa dipastikan, apakah benar dari Sri Lanka atau tidak," pungkas Jemmy.

(Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami/Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com