AMBON, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan sejumlah warga sedang menggerebek aparat desa yang tengah pesta miras di dalam kantor desa viral di media sosial Facebook, Kamis (18/6/2020).
Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga yang mendatangi kantor desa sambil menyampaikan kekesalannya atas apa yang mereka lihat.
“Kantor desa dijadikan tempat minum haram hukumnya, negeri ini mau dikemanakan lagi. Ini bukan kantor masyarakat lagi, tapi sudah dijadikan tempat minum-minum di sini,” teriak warga dalam video tersebut.
Ada empat buah video yang memperlihatkan warga tengah menggerebek aparat desa yang tengah pesta miras di dalam kantor desa tersebut.
Baca juga: Leher Tersangkut Benang Layangan Lalu Tabrak Alat Berat, Pria di Bali Tewas
Empat video tersebut diunggah pemilik akun Facebook, Miino Ngidiho Tuasamu dengan menulis keterangan, "Masyarakat dalam tengah ketegangan karena pandemi yg melanda di negeri ini. malahan pemerintah negeri menjadikan kantor Desa sebagai tempat mabuk-mabukan. Tidak mendengar aspirasi rakyat yang mengeluh karena penerangan (lampu) dan air bersih yg kesusahan di jumpai MASYARAKAT. Malahan enak-enakan mabuk di kantor desa".
Dari penelusuran Kompas.com, pesta miras para aparat desa itu terjadi di dalam kantor Desa Pasahari, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, pada Rabu (17/6/2020).
“Itu kejadiannya di Desa Pasahari, kemarin sore jam 3. Jadi, warga di sini pergi ke kantor desa untuk tanya masalah lampu pas kedapatan mereka ada minum di situ,” kata Mino Tuasamu kepada Kompas.com, saat dihubungi dari Ambon, Kamis malam.
Dia mengungkapkan, selain staf pemerintah, ada juga salah satu staf pemerintah kecamatan yang ikut dalam pesta miras tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.