Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Positif Corona di Denpasar Meningkat, Warga Diminta Tak Panik

Kompas.com - 18/06/2020, 19:50 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar meningkat signifikan, pada Kamis (18/6/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, hari ini tercatat 36 kasus baru pasien terkonfirmasi Covid-19.

Jumlah tersebut seluruhnya transmisi lokal dan sebagian besar merupakan hasil tracing dari klaster Pasar Kumbasari.

“Hari ini, sebanyak 36 orang dinyatakan positif Covid-19 di Kota Denpasar akibat transmisi lokal," kata Dewa Rai, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/6/2020) malam.

Baca juga: Banyak Tenaga Medis di Ambon Terpapar Corona, Kadis Kesehatan: Itu karena Pasien Tak Jujur

Melihat perkembangan kasus, Dewa Rai mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan Covid-19 agar tidak semakin meluas.

Ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan, serta lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

Ia mengatakan, tingginya angka Covid-19 ini karena pihaknya sedang fokus untuk menemukan kasus melalui tes massal.

“Kami berusaha untuk menelusuri kasus yang terjadi, sebab kalau tidak terdeteksi, ini bisa jadi ancaman akan penyebaran yang lebih luas dan nantinya bisa lebih membahayakan," kata dia.

Secara kumulatif, kasus Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 277 kasus positif. Rincianya adalah 104 sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 171 orang masih dalam perawatan.

Warga jangan panik

Dewa Rai menambahkan, masyarakat diminta tak panik dengan peningkatan angka kasus positif Covid-19 di Denpasar.

Masyarakat diminta jangan cepat menyimpulkan peningkatan pasien positif corona (Covid-19).

Meski angkanya terus naik, bukan berarti kondisinya semakin parah.

Pasalnya, kenaikan kasus positif covid-19 sebanding dengan peningkatan jumlah tes swab yang dilakukan secara masif dan massal.

Baca juga: Viral Video Lumba-lumba Menggelepar di Pinggir Pantai Bali

“Waspada itu kan kewajiban bersama, panik jangan. Dan jangan baru lihat angka kita langsung kaget, tapi lihat juga jumlah spesimen yang dilaksanakan tes, sehingga prosentasenya jelas,” kata dia.

Saat ini, akses mendapat tes korona semakin luas. Dahulu, pemeriksaan hanya melalui rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang direkomendasikan oleh Pemerintah.

Namun, sekarang pihak swasta, komunitas dan berbagai sektor juga sudah banyak melaksanakan tes mandiri, mulai dari rapid test dan swab tes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com