Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pendekar Konvoi Hendak Ikuti Sidang Putusan Sengketa PSHT di Madiun

Kompas.com - 18/06/2020, 18:59 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Ribuan pendekar dari berbagai daerah berkonvoi menumpang sepeda motor saat hendak mengikuti sidang putusan kasus perdata sengketa kepengurusan Yayasan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Pengadilan Negeri Kota Madiun, Kamis (18/6/2020).

Kendati memadati ruas jalan, konvoi ribuan pendekar itu berjalan aman dan tertib di Kota Madiun.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa membenarkan adanya konvoi ribuan pendekar PSHT saat hendak mengikuti sidang putusan kasus perdata sengketa yayasan PSHT di Pengadilan Negeri Kota Madiun.

Hanya saja, ribuan pendekar itu dihalau petugas saat hendak menuju kantor pengadilan yang berada di Jalan RA Kartini Kota Madiun.

Baca juga: Putusan 7 Terdakwa Kerusuhan Jayapura Dibawah Tuntutan, Ini Tanggapan Kejati Papua

“Mereka (pendekar) yang ingin masuk Kota Madiun kami halau putar ke ruas jalan ring road Kota Madiun. Jadi, pelaksanaan sidang pembacaan putusan berjalan aman tanpa kehadiran para pendekar di Pengadilan Negeri Kota Madiun,” kata Bobby, saat dikonfirmasi Kompas.com.

Bahkan, para penasehat hukum tergugat dan penggugat pun mengikuti jalannya sidang putusan itu secara daring dengan aplikasi zoom.

Perwakilan penggugat mengikuti jalannya pembacaan putusan di Mapolres Madiun. Sementara tergugat mengikutinya dari Mapolres Madiun Kota.

Bobby mengatakan, setiap konvoi kendaraan bermotor yang masuk dihalau agar kembali pulang ke kampung halamanya masing-masing.

Dengan demikian, tidak satupun pendekar yang bisa masuk ke kantor Pengadilan Negeri Kota Madiun.

Ribuan petugas dibagi menjaga di lima titik pintu masuk Kota Madiun.

Para pesilat yang pulang dianjurkan untuk memantau jalannya persidangan melalui tayangan langsung di kanal YouTube PN Kota Madiun.

“Mereka hanya berkeliling di pinggir kota saja. Mereka datang tidak ada yang mengundang. Datang secara pribadi,” ungkap Bobby.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Terapis Pijat di Surabaya, Pelaku Sempat Bakar Mayat Korban

Untuk pengamanan sidang tersebut, dikerahkan sekitar 2.000 aparat gabungan Polri dan TNI.

Personel Polri yang dikerahkan sebanyak 1.200-an dan sisanya TNI sekitar 700-an.

Meski berkonvoi, tidak dilaporkan adanya gesekan antar pendekar saat berada di wilayah Kota Madiun.

“Sampai tadi sore kondisi keamanan di Kota Madiun aman dan terkendali. Tidak ada lagi konvoi kendaraan bermotor. Begitu juga dengan situasi di Padepokan PSHT Pusat Madiun juga sudah steril,” ujar Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com