Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Samosir Nol Kasus Covid-19, Akses Masuk Dijaga, Obyek Wisata Ditutup

Kompas.com - 18/06/2020, 16:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ada 10 kabupaten dan kota di Sumatera Utara yang bebas dari Covid-19, salah satunya adalah Kabupaten Somosir.

Padahal jumlah pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara terus bertambah. Hingga 14 Juni 2020, ada 932 pasien Covid-19.

Namun di Kabupaten Samosir sama sekali tidak ada kasus Covid-19.

Baca juga: Samosir Bersih dari Virus Corona, Bupati Bocorkan Rahasianya

Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan, letak Samosir yang ada di tengah-tengah Danau Toba, membuat pintu masuk ke Samosir mudah diawasi terutama untuk jalur darat.

Ia menyebut semua pintu masuk Samosir dijaga ketat oleh petugas.

“Semuanya kita buat penjagaan di sana. Satpol PP, TNI-Polri, petgugas kesehatan berjaga di pintu masuk itu. Semua kita ukur suhu tubuhnya dan kita cek semuanya untuk antisipasi corona ini,” kata Rapidin, Selasa (9/6/2020).

Ia mengatakan, petugas secara tegas mengusir dan mengkarantina pendatang jika tidak sesuai dengan protokol kesehatan.

Baca juga: 33 Pasien Sembuh, Gugus Tugas Optimistis Luwu Utara Kembali ke Zona Hijau

"Kami laksanakan isolasi di puskesmas atau di tempat yang sudah disiapkan,” kata dia.

Selain itu, bupati memilih menutup seluruh obyek wisata selama pendemi. Sementara itu sejak Maret 2020, pedagang-pedagang besar juga tak boleh lagi berjualan. Mereka hanya diperbolehkan berjualan dengan sistem transit.

“Jadi di satu tempat barangnya dilansir, orang lokal lah yang meneruskan penjualannya. Itu dilakukan sejak pertengahan Maret,” kata Rapidin.

Desa-desa di Samosir juga membuat portal dan orang yang bisa masuk hanya mereka yang terseleksi.

Baca juga: Sekolah di Zona Hijau, Nadiem: Sekolah Tak Bisa Paksa Siswa Pergi ke Sekolah

“Jadikan orang yang benar-benar di sini lah yang bermukim di sini,” kata dia.

Rapidin mengakui jika di Samosor banyak lansia yang rentan tertular Covid-19. Untuk pihaknya benar-benar serius mencegah penyebaran virus corona.

Saat ini di Samosir ada satu rumah sakit umum daerah dan sudah ada dua ruang isolasi. Namun rumah sakit tersebut bukan rumah sakit rujukan.

Jika ada yang terpapar Covid-19, pasien akan dirujuk ke Tapanuli Utara.

“Sampai sekarang tidak pernah kirim satu orang pun ke rumah sakit rujukan. Kita masih benar-benar zero. Mudah-mudahan tak akan pernah ada yang dikirim lah dari Samosir ini,” kata dia.

Baca juga: Banyumas Masuk Zona Hijau, Bupati: Tetap Waspada

Sempat ada penolakan

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) mengunjungi kawasan kerajinan tenun ulos di Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). Kedatangan Presiden itu untuk meninjau pengembangan wisata di kawasan Danau Toba yang akan dijadikan destinasi wisata berkelas dunia.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) mengunjungi kawasan kerajinan tenun ulos di Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). Kedatangan Presiden itu untuk meninjau pengembangan wisata di kawasan Danau Toba yang akan dijadikan destinasi wisata berkelas dunia.
Rapidin Simbolon mengaku sempat ada penolakan dari warga terkait keputusan strategis yang diambil salah satunya menutup tempat wisata selama pandemi.

Penolakan itu muncul karena Samosir adalah daerah wisata yang banyak didatangi wisatawan baik domestik ataupun internasional.

Untuk itu pihaknya sangat berhati-hati menyikapi rencana new normal. Saat ini Rapidin mengatakan sedang membahas regulasi untuk wisatawan yang dayang ke Samosir.

Hotel, obyek wisata maupun tempat lainnya akan membuat perlakuan berbeda.

Baca juga: Tegal dan Rembang Mungkinkan Buka Sekolah dengan Syarat Ketat di Zona Hijau

“Memang sempat ada penolakan, banyak banget. Tapi ini kami didukung TNI dan Polri, sehingga masyarakat akan berpikir dua kali. Tapi kalau mau konsisten dengan kesehatan ya harus begitu. Tidak ada ampun. Ada beberapa kapal dipulangkan langsung,” kata Rapidin.

Terkait keputusan yang diambil, Rapidin mengaku banyak warga yang mempertanyakan dasar hukumnya.

Namun ia menekankan keputusan yang diambil bukan tanpa pertimbangan.

“Kalau sekarang misalnya ada yang mau bertugas ke Samosir, harus rapid test dulu. Banyak proyek di Samosir yang pekerjanya dari luar. Tapi kita sepakat harus rapid test dulu pekerjanya. Kalau reaktif, kita tak ada toleransi, pulang," kata Rapidin.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com