Satu Korban Tenggelam Akibat Jembatan Gantung Ambruk Ditemukan Meninggal

PONTIANAK, KOMPAS.com – Soijan (27), satu di antara dua korban tenggelam akibat jembatan gantung ambruk di Sungai Keli, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi mengatakan, korban Soijan ditemukan pada Kamis (18/6/2020) sekitar pukul 07.40 WIB. Soijan tenggelam dan hanyut sejauh 135 meter dari lokasi kejadian.

"Pagi ini satu orang korban berhasil ditemukan tim pencarian dan penyelamatan gabungan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Yopi, Kamis siang.

Baca juga: Jembatan Gantung Ambruk, 2 Pekerja Hilang di Sungai Keli Landak

Yopi menerangkan, setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Landak untuk diserahkan kepada pihak keluarga agar bisa dimakamkan.

"Sesuai prosedur, jenazah akan dibawa ke RSUD Landak untuk divisum, selanjutnya dibawa ke Beduai, rumah keluarga korban," ucap Yopi.

Yopi memastikan, tim pencarian dan penyelamatan gabungan masih melanjutkan pencarian terhadap satu korban lain, yakni Yono (34).

Pencarian masih menggunakan metode penyusuran arus sungai sejauh 1,5 nautical mile.

"Semoga korban Yono ini juga segera ditemukan," harap Yopi.

Diberitakan, jembatan gantung yang sedang dibangun di Sungai Keli, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, ambruk, Selasa (16/6/2020).

Peristiwa tersebut juga mengakibatkan dua orang pekerja, bernama Yono (34) dan Soijan (27), ikut terjatuh ke sungai.

Baca juga: Jembatan Gantung Putus, 1.000 Warga di Sikka, NTT, Terisolir

Pencarian kedua korban melibatkan sejumlah pihak terkait, seperti BPBD Landak, kepolisian, TNI dan masyarakat setempat.  

Kasat Reskrim Polres Landak Iptu Idris Bakara menerangkan, kronologi ambruknya jembatan dan menghanyutkan dua pekerja. 

Saat itu, Selasa siang, sekitar 14.00 WIB, sebanyak 4 orang tengah bekerja di jembatan.

Tak lama, secara tiba-tiba, baut kunci tali seling bagian ujung jembatan lepas. Karena beban tidak seimbang, keempat pekerja jatuh ke sungai.

 “Ada 2 orang pekerja selamat dan 2 orang lainnya hanyut,” kata Idris.

Menurut dia, kepolisian akan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mendalami peristiwa tersebut.