Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 4,5 Bulan Berstatus PDP Meninggal, Orangtuanya Jalani Isolasi di Kebun Karet

Kompas.com - 18/06/2020, 09:48 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Bayi perempuan usia 4,5 bulan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (17/6/2020) sekitar 11.00 WIB.

Saat ini, bayi tersebut sudah dimakamkan sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Kemudian, berdasarkan protokol kesehatan pula, kedua orangtuanya harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Baca juga: Kronologi Bayi 4,5 Bulan Berstatus PDP Meninggal, Didiagnosa Pneumonia

Kapolres Mempawah AKBP Tulus Sinaga mengatakan, saat ini, kedua orangtua bayi tersebut telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di dalam pondok di kebun karet, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

"Dengan penuh kesadaran sendiri, kedua orangtuanya menjalankan prosedur isolasi mandiri di pondok ladang kebun getah miliknya," kata Tulus, Kamis (18/6/2020).

Menjalani isolasi di tengah hutan, setelah kehilangan seorang anak itu tidak mudah.

Karenanya, kepolisian mengapresiasi sikap kedua orangtua itu atas sikap kepatuhan dan kesadaran mereka memahami protokol kesehatan Covid-19.

"Tindakan dan sikap ini menjadi teladan bagi seluruh masyarakat. Sikap ini sangat luar biasa,” ujar Tulus.

Baca juga: Kronologi Bayi 4,5 Bulan Berstatus PDP Meninggal, Didiagnosa Pneumonia

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menjelaskan kronologi penanganan bayi perempuan 4,5 bulan yang meninggal dunia dengan status PDP di RSUD Mempawah.

“Menurut dokter spesialis anak yang merawat, bayi tersebut masuk rumah sakit Kamis (11/7/2020) malam. Dari hasil pemeriksaan klinis dan rontgen ditegakkan diagnosis pneumonia dan rapid test-nya non-reaktif,” kata Harisson kepada wartawan, Rabu sore.

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pasien ditetapkan sebagai PDP dan dirawat di ruang isolasi RSUD Mempawah.

Harisson melanjutkan, pada Senin (15/6/2020) dilakukan rontgen ulang, hasilnya masih pneumonia. Kemudian pasien dilakukan penanganan untuk pneumonia-nya.

“Dokter menduga bahwa, di samping pneumonia, bayi ini juga menderita jantung, karena pada saat menangis anak ini bertambah sesak,” ujar Harisson.

Baca juga: Hingga 17 Juni Ada 42.714 ODP dan 13.279 PDP Covid-19 di Indonesia

Menurut dia, pada Senin dan Selasa (15-16/6/2020) kemarin, sampel lendir tenggorokan pasien diambil untuk dikirim ke Dinkes Kalbar.

“Namun siang tadi pasien meninggal dunia. Swab pasien ini masih di RS Rubini di Mempawah, belum sempat diantarkan ke Dinkes Kalbar,” ungkap Harisson.

Sementara itu, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian mengatakan, sejauh ini, belum diketahui apakah bayi tersebut pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif corona atau tidak.

Baca juga: Stres Dikarantina, 2 PDP di Banjarmasin Ancam Bunuh Diri

Sehingga, penetapan status PDP hanya berdasarkan diagnosa tim dokter RSUD Rubini Mempawah.

“Yang menentukan PDP itu adalah tim dokter di RSUD Rubini Mempawah, ada dokter radiologi, dokter penyakit dalam dan lain-lain,” kata Mukhtar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com