KOMPAS.com - Cahyo Widodo (49) warga Kabupaten Kediri diamankan Polres Gresik karena membuat uang palsu yang diedarkan di wilayah Gresik hingga Jawa Tengah dan Jakarta.
Diperkirakan sebanyak Rp 200 jutauang palsu yang dicetak Cahyo yang beredar di wilayah Gresik dan sekitarnya.
Meluasnya peredaran uang palsu yang diproduksi oleh Cahyo karena pria asal Kediri tersebut memiliki anak buah di beberapa daerah.
Dari tangan Cahyo, polisi berhasil mengamankan uang palsu Rp 58 juta dan uang asli sebesar Rp 4.337.000.
Baca juga: 4 Warga Jatim Edarkan Uang Palsu ke Jakarta hingga Jawa Tengah
Cahyo sudah memproduksi uang palsu sejak tahun 2019. Total sudah ada Rp 200 juta uang palsu yang edarkan.
Menurut Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Cahyo belajar membuat uang palsu dari media sosial.
"Belajar dari media sosial. Sejak 2019 sudah produksi uang palsu Rp 200 juta dan sudah diedarkan," ucap Arief Fitrianto, Selasa (16/6/2020) dilansir dari Surya.co.id.
Total ada tiga anak buah yang dipekerjakannya untuk mengedarkan uang palsu dengan cetakan Rp 100.000 kepada masyarakat.
Biasanya uang palsu tersebut dibelanjakan untuk membeli bahan pokok.
"Uang dibelanjakan untuk bahan pokok. Belanja uang palsu dan kembalian uang asli," kata dia.
Baca juga: Kehabisan Bensin Saat Kabur Usai Beli Gorengan Pakai Uang Palsu, 3 Remaja Ditangkap
Ia membeli barang terssebut dengan uang Rp 100.00 palsu di sebuah toko di daerah Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Gresik pada 10 Juni 2020.
Pemilik curiga dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sriyorejo.
Usai ditangkap ternyata tersangka mendapatkan uang palsu dari sang ayah, Eko Sukarno.
Baca juga: Kejari Jaksel Musnahkan Narkoba, Senjata, Uang Palsu dari 273 Perkara
Di kamar kos Eko di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, polisi mengamankan uang palsu senilai Rp 13 juta.
Polisi juga mengamankan Nazamuddin Arief (48) di Desa Pucanganom RT46/RW 05, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun dengan uang Rp 14 juta dengan pecahan Rp 100 ribu dan mobil Toyota Innova.
Uang palsu yang dicetak oleh Cahyo ternyata masuk di Jawa Tengah dan Jakarta.
Dari keterangan Cahyo, pihaknya menerapkan skema satu banding tiga untuk uang palsu yang dibuat.
Baca juga: Kasus Uang Palsu Senilai Miliaran di Tasikmalaya, Tertangkap Saat Cari Dukun dan Dibawa dari Jakarta
Bagi yang berminat dengan uang palsu produksinya harus membayar Rp 1 juta, lalu Cahyo memberikan Rp 3 juta uang palsu.
Menurut Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kanwil Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Abrar pihak akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan Kejaksaan, untuk menekan adanya peredaran uang palsu yang beredar di masyarakat.
"Kedepannya juga kita bisa menerapkan 3 D dilihat, diraba dan diterawang agar masyarakat tahu mana uang palsu dan uang asli," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: David Oliver Purba
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul AWAS Rp 200 Juta Uang Palsu Beredar di Gresik dan Sekitarnya, Pelaku Belajar di Medsos, Ini Modusnya,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.