Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Menurut Pak JK, Kita Harus Bermasker 2-3 Tahun Lagi

Kompas.com - 17/06/2020, 22:44 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kemungkian warga Indonesia harus memakai masker dua hingga tiga tahun lagi.

“Kami tadi kedatangan Pak Jusuf Kalla di kantor gubernur. Menurut Pak JK, kemungkinan kita pakai masker dua sampai tiga tahun ke depan. Hitungannya, percepatan penyebaran Covid-19 di dunia yang awalnya 90 hari satu juta kasus. Terakhir, delapan hari tambah satu juta kasus. Cepat sekali bertambahnya jumlah mereka yang positif. Di Indonesia, kelipatan 10.000 di Indonesia. Terakhir, dalam 10 hari terjadi 10.000 kasus. Cepat sekali. Kita harus disiplin,” kata Khofifah, kepada Kompas.com, saat meresmikan 30 kampung tangguh di Kota Probolinggo, Rabu (17/6/2020).

Khofifah menuturkan, kampung tangguh tak sekadar ada karena Covid-19, tapi harus menjadi pusat ketangguhan ekonomi, sosial dan ketangguhan nasional dari paling bawah.

Baca juga: Khofifah Soroti Rancangan Perubahan Penggunaan APBD Jember, Ini Rinciannya

“Ini bisa menjadi sentra ekonomoi baru. Kota Probolinggo hari ini oranye, risikonya sedang. Melihat keseriusan upaya penanganan dan semua pihak, sepertinya warnanya akan ke kuning, yaitu risiko rendah,” ujar Khofifah.

Gubernur menambahkan, Kota Probolinggo memang daerah perlintasan, sehingga risikonya besar terhadap penyebaran Covid-19. Yang peting ada semangat memagari diri sendiri dan tetangga.

“Pastikan kita aman. Pakai masker, bisa memutus mata rantai penularan hingga 60 persen. Ditambah cuci tangan maka, memutus rantainya mencapai 80 persen. Maka kembali kepada kedisiplinan masing-masing,” imbuh Khofifah.

Terkait anggaran penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo, Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengatakan, sejauh ini penanganan di bidang kesehatan mencapai Rp 74 miliar, penanganan dampak ekonomi Rp 5,7 miliar, dan jaring pengaman sosial Rp 52,5 miliar.

Sehingga total anggarannya Rp 132 miliar lebih.

“Ada juga kepedulian dari perusahaan, perbankan, dan sekolah dalam penangan Covid-19. Berupa paket sembako, alat kesehatan dan uang,” ujar Hadi.

Hadi menambahkan, RSUD menyediakan gedung, PCR dan tempat tidur untuk perawatan pasien corona.

Namun, rumah sakit yang ada saat ini sudah tidak bisa menampug pasien lagi.

Dirinya berharap ada pembiayaan bantuan untuk pembangunan RSUD baru.

Tahun ini pengerjaan yang sudah dimulai membangun jembatan menuju rumah sakit baru tersebut.

Baca juga: Surabaya Raya Kompak Usul Tak Perpanjang PSBB, Keputusan Ada di Khofifah

“Bansos dari Pemprov Jatim kepada 5.000 kepala keluarga KK hanya untuk tiga bulan. Kami minta bansos ditambah hingga bisa sampai bulan Desember,” tutur Hadi.

Peta sebaran Covid-19 di Kota Probolinggo Rabu (27/6/2020), ODP sebanyak 352 orang, PDP 30 orang, dan positif sebanyak 27 orang.

Rinciannya sembuh 19 orang, dirawat di Surabaya 3 orang, dirawat di RSUD dr Moh Saleh 4 orang, dan meninggal 1 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com