Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babi Berkaki Aneh yang Suka Minum Kopi di Banyumas Akhirnya Dievakuasi, Ini Alasan Lengkapnya

Kompas.com - 17/06/2020, 15:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Babi hutan berkaki aneh di Desa Pakuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, akhirnya dievakuasi setelah menimbulkan kerumunan di tengah pandemi corona.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena ada Covid-19 ini, babi diamankan. Dari pemiliknya responnya positif, artinya bersedia mengevakuasi babi hutan itu sendiri, tidak dievakuasi oleh petugas," kata Kepala Desa Pekuncen, Karso

Untuk itu, Karso mengimbau warga untuk tidak lagi mendatangi rumah Tukiran alias Bawor, pemilik babi hutan tersebut.

Baca juga: Cerita Pilu Ibu Hamil Keguguran Saat Tak Ada Biaya Tes Swab di Makassar, Ditolak Rumah Sakit hingga Alami Kontraksi

Seperti diketahui sejak viral di media sosial, warga terus berdatangan untuk melihat babi hutan berkaki aneh tersebut.

Aparat desa sempat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah kerumunan, namun hal itu sulit dilakukan.

Warga berkerumun melihat babi berkaki aneh di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Warga berkerumun melihat babi berkaki aneh di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020).

"Menurut saya agak sulit, yang terjadi mereka tetap datang. Dari pada datang ke sini dan di sini tidak ada antisipasi. Minimal saya harus menerapkan protokol kesehatan," ujar Karso.

Sementara itu, menurut Bawor, warga terus mendatangi rumahnya dari pagi hingga sore.

Pada hari Senin (15/6/2020), warga juga masih berdatangan, meski dengan jumlah lebih sedikit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com