Sementara itu, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengatakan, untuk mengizinkan para TKA itu bekerja, seharusnya tidak hanya mempertimbangkan aspek kesehatan di tengah wabah virus corona.
Baca juga: Jubir Luhut: 500 TKA China Dibutuhkan untuk Mempercepat Pembangunan Smelter
Tetapi juga kepatuhan perusahaan yang mempekerjakan TKA itu sebaiknya ikut jadi bahan pertimbangan.
Bahkan, Abdurrahman meminta perusahaan yang mempekerjakan TKA di Kawasan Industri Morosi dievaluasi kepatuhannya. Pasalnya, ada dugaan sebagian besar TKA di Morosi menyalahgunakan visa.
“Coba kita jujur bahwa 80 hingga 90 persen TKA yang masuk di Indonesia menggunakan visa kunjungan dan ini sangat merugikan negara. Tidak ada kontrol dari negara karena ada segelintir orang yang menutup-nutupi kejadian ini,” kata Abdurrahman dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).
Tak hanya itu, Abdurrahman juga tidak yakin 500 TKA China yang akan datang untuk bekerja di Konawe adalah tenaga ahli.
(Penulis Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief) Kompas TV, Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.