PEKANBARU, KOMPAS.com - Tiga hari pascajatuhnya pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 209 yang jatuh di Perumahan Mutiara Sialang Indah, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, warga disekitar lokasi mengaku masih trauma.
Hal itu diakui seorang warga bernama Lisa (24), saat ditemui Kompas.com di sekitar lokasi kejadian, Rabu (17/06/2020).
"Ya, kalau ingat waktu kejadian saya masih trauma. Dengar suara pesawat lewat saja sekarang jadi takut," akui Lisa.
Baca juga: Dua Rumah yang Rusak Tertimpa Pesawat TNI Jatuh Mulai Diperbaiki
Pada saat kejadian itu, Lisa dan anaknya mengaku sedang nonton televisi tiba-tiba mendengar suara hempasan pesawat jatuh yang sangat kuat.
Ia pun langsung lari keluar rumah, karena jarak lokasi kejadian dari rumahnya hanya sekitar 30 meter.
"Kami lari keluar karena takut. Rupanya warga juga sudah heboh di luar. Kami lihat pesawat timpa rumah warga dan terbakar," sebut Lisa.
Dia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Termasuk pilot pesawat juga selamat setelah memanfaatkan kursi lontar.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Kami berharap semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini," ucapnya.
Meski bangkai pesawat telah dievakuasi, menurut Lisa warga belum sepenuhnya normal beraktivitas. Sebab, lokasi pesawat jatuh masih dipasangi garis polisi.
"Belum normal kali lah. Karena kan di situ masih digaris polisi dan dijaga petugas," kata Lisa.
Pantauan Kompas.com, lokasi jatuhnya pesawat tempur masih dipasangi garis polisi. Sejumlah petugas TNI masih bersiaga di lokasi.
Sementara itu, bodi pesawat tempur TNI AU telah dievakuasi menggunakan truk crane pada Selasa (16/6/2020) sore.
Bangkai pesawat dibawa ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk dilakukan proses investigasi.
Baca juga: Investigasi Pesawat TNI AU Jatuh di Rumah Warga Butuh Waktu 2 Minggu