Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Ariyanto Digigit Buaya Saat Ceburkan Diri ke Kanal, Berteriak, Dapat 40 Jahitan

Kompas.com - 17/06/2020, 10:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Berawal mengupas kelapa, seorang remaja bernama Ariyanto (18) di Indragiri Hilir, Riau, harus bergelut dengan buaya, Senin (15/6/2020) sore.

Meski selamat, Ariyanto mendapatkan luka robek di bagian pahanya.

Baca juga: Detik-detik Yanto Diseret Buaya di Hadapan Keluarganya

Kronologi

Ilustrasi buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) Ilustrasi buaya senyulong (Tomistoma schlegelii)
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengemukakan, ketika itu Ariyanto dan rekan-rekannya sedang mengupas kelapa di pinggir kanal di Kecamatan Pelagiran, Indragiri Hilir, Riau.

Kemudian, sore hari sekitar pukul 15.00 WIB, Ariyanto memutuskan menceburkan diri ke dalam kanal lantaran merasa gerah.

Baca juga: Remaja di Riau Diserang Buaya Saat Mandi di Kanal hingga Paha Robek

Ia tak sadar ada buaya di lokasi tersebut.

Buaya itu pun langsung menyerang Ariyanto, kemudian menggigit paha kirinya.

Baca juga: Detik-detik Sofian Dicakar dan Diterkam Harimau, Berupaya Panjat Pohon Karet

Ilustrasi buayaThinkstockphotos.com Ilustrasi buaya

Berteriak dan ditarik

Merasa nyawanya terancam, Ariyanto berteriak meminta pertolongan.

Teman-temannya yang masih mengupas buah kelapa pun berdatangan.

"Korban berteriak meminta tolong kepada temannya yang sedang mengupas kelapa. Setelah itu korban berusaha ditarik dan buaya mau melepaskan gigitan," kata Suharyono.

Meski nyawanya tertolong, Ariyanto terluka parah di paha kiri karena digigit buaya.

"Korban mengalami luka robek di paha sebelah kiri akibat gigitan buaya mendapat 40 jahitan," ujar dia.

Baca juga: Dievakuasi dari Jerat Saat Wabah Corona, Harimau Ini Dinamai Corina

BBKSDA datang ke lokasi

Ilustrasi buaya muara. KOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi buaya muara.
BBKSDA, kata Suharyanto, langsung datang ke lokasi untuk menangani konflik.

Sedangkan Ariyanto dievakuasi warga ke Puskesmas Pelangiran.

Ia mengimbau, masyarakat tidak membunuh buaya tersebut.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis terhadap buaya, karena buaya adalah satwa yang dilindungi," ucap Suharyono.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com