Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Virus Corona, Buku di Perpustakaan Ini Dihangatkan dengan Sinar Ultraviolet

Kompas.com - 17/06/2020, 08:42 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Terobosan dilakukan tim Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) melalui media buku, mereka menciptakan alat untuk sterilisasi buku yang disebut dropbox.

Pustakawan Dinas Arpusda Fuad Zein Arifin mengatakan, setiap buku yang akan dikembalikan harus dikarantina di dropbox.

"Ini upaya dalam menjaga keamanan bagi para pengunjung. Kita punya kekhawatiran buku bisa menjadi media penyebaran Covid-19, karena ada kontak langsung dan droplet mungkin saat membaca," kata Fuad, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Hari Buku Nasional, Perpustakaan Tutup karena Pandemi Covid-19

Alat bercat hitam tersebut berbentuk seperti lemari dengan tinggi 130 sentimeter, kemudian lebar dan panjang masing-masing 75 sentimeter.

Dropbox terdiri dari enam laci, masing-masing dapat menampung sebanyak 14 buku.

"Buku akan dihangatkan dengan suhu 40 derajat selama 24 jam dan disinari sinar ultraviolet selama kurang lebih 10 menit," jelas Fuad.

Buku diatur sedemikian rupa di setiap laci, agar pemanasan dan penyinaran merata hingga seluruh bagian buku, termasuk dalamnya.

Fuad menjelaskan, alat tersebut dilengkapi dengan pengatur suhu otomatis.

Baca juga: Viral Mural Najwa Shihab di Dinding Perpustakaan Sekolah, Begini Ceritanya...

Apabila telah melebihi suhu 40 derajat celcius, lima buah lampu yang berfungsi untuk penghangat di bagian dalam boks akan mati.

"Harapannya virus dapat mati setelah dihangatkan dan disinari ultraviolet," kata Fuad.

Menurut Fuad, berdasarkan hasil riset kesehatan yang dilakukan sejumlah pihak, virus corona dapat mati pada suhu panas.

Demikian halnya dengan sinar ultraviolet, dari beberapa literatur dapat mematikan virus corona.

Lebih lanjut Fuad mengatakan, alat yang baru digunakan selama sepekan terakhir ini masih dalam tahap uji coba.

"Kami akan melakukan evaluasi, seperti bagaimana jika buku disinar ultraviolet, apakah dapat merusak kualitas buku dan apakah mengubah warna juga," ujar Fuad.

Baca juga: Banyumas Masuk Zona Hijau, Bupati: Tetap Waspada

Selain buku yang dipinjam, kata Fuad, buku yang dibaca di tempat juga sebelum dikembalikan ke rak harus dikarantina terlebih dahulu.

"Kalau dulu kita mengutamakan kepuasan pengunjung, tetapi saat ini mengutamakan keamanan pengunjung," imbuh Fuad.

Sementara itu, Kepala Bidang Arpusda Banyumas Susetya Dwiningsih mengatakan, menerapkan protokol kesehatan ketat di perpustakaan yang sempat ditutup beberapa bulan akibat pandemi Covid-19.

Untuk dapat menerapkan social distancing, jumlah kunjungan perpustakaan dibatasi.

Baca juga: Geger Babi Hutan Aneh di Banyumas, Gemar Nasi dan Teh, Berjari seperti Ayam, Ini Kata Ahli

"Maksimal 30 orang yang terbagi dalam beberapa ruang, untuk ruang baca kami batasi hanya 15 orang. Kalau sebelumnya kapasitasnya bisa 100 orang lebih" kata Susetya.

Selain itu, setiap pengunjung wajib menggunakan masker dan cuci tangan sebelum masuk. Pengunjung juga akan dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com