Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Penyebab Longsor, Warga Samarinda Tutup Pembangunan Perumahan

Kompas.com - 16/06/2020, 20:00 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Warga Kota Samarinda, Kaltim, menutup paksa pembangunan sebuah perumahan di Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir, karena diduga jadi penyebab longsor.

Warga memasang spanduk peringatan bagi pengembang untuk menghentikan pembangunan perumahan tersebut.

Kejadian longsor menimpa dua RT di lokasi tersebut pada Senin (15/6/2020) dini hari.

Longsor diduga karena bukaan lahan untuk pembangunan perumahan.

“Ada 7 rumah warga yang terdampak, 3 rumah di antaranya mengalami kemiringan dan retak,” ungkap Lurah Sidodamai Surayjin kepada Kompas.com di Samarinda, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Gapura Gerbang Masuk Samarinda yang Disebut Mirip Ekor Kurama Naruto Habiskan Rp 5,2 M

Menurut Surayjin, keluhan banjir lumpur dan potensi longsor sudah disampaikan warga jauh-jauh hari.

Mereka meminta agar pengembang menyelesaikan masalah tanah longsor yang menimpa pemukiman warga di sekitar perumahan.

"Pada kesempatan mediasi pengembang konsisten menindaklanjuti masalah ini, Tapi enggak ada tindakan lapangan, sehingga warga juga geram,” tuturnya.

Baca juga: Gapura di Gerbang Masuk Samarinda Disebut Mirip Ekor Kurama Naruto, Ini Kata Dinas PU

M Arif Rohman, Direktur Utama PT Rahmat Samudera Alam selaku pengemban Perumahan Kemang Residence yang melakukan kegiatan di lokasi itu mengatakan, pihaknya telah menghentikan sementara pembangunan perumahan dan fokus menyelesaikan masalah.

“Prinsipnya kami setuju dengan permintaan warga. Kami fokus selesaikan longsor dulu baru kami lanjutkan lagi,” ungkap Arif saat dihubungi terpisah.

Selaku pengembang, pihaknya sudah berupaya menanggulangi longsor.

“Longsor itu karena memang cuaca ekstrem. Sebelumnya tanggul kami memang jebol. Kami sudah siagakan alat berat untuk buang tanah itu,” terangnya.

Karena daerah tersebut labil, sebagian tanah di lokasi tersebut dibuang ke luar kawasan.

“Rencana kami akan turap dan memberi jalur air. Kami akan bikin bronjong sehingga air punya jalan keluar. Biar enggak jebol,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com