Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Diva Nabila, 15 Tahun Terbaring di Rumah Sempit karena Lumpuh Otak

Kompas.com - 16/06/2020, 16:53 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Diva Nabila (17), tergolek lemah di kasur yang berada di rumah sederhana di Jalan Ikan Gurami, Gang Lebar Nomor 52, Surabaya, sejak 15 tahun terakhir.

Tak seperti remaja seusianya, Diva menghabiskan hari-harinya di tempat tidur lusuh yang berada di rumah sempit dan pengap itu.

Berdasarkan keterangan kakeknya, Nanang Soedarto, kondisi fisik Diva tak berkembang normal. Kaki dan tangannya mengecil.

"Diva juga sulit berkomunikasi dengan orang lain. Kata dokter, Diva menderita Cerebral Palsy atau lumpuh otak," kata Nanang kepada Kompas.com, Senin (15/6/2020) siang.

Penyakit itu diderita Diva sejak berusia 6 bulan. Awalnya, Diva mengalami kejang berkelanjutan dan demam tinggi.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya. Tapi, perawatan dilanjutkan dengan rawat jalan.

Baca juga: Viral Pembuatan Polisi Tidur di Jalan Pahlawan Dikritik Netizen, Ini Penjelasan Pemkot Madiun

Pengobatan alternatif pun sempat dicoba. Tapi, karena keterbatasan biaya, pengobatan Diva terpaksa dihentikan sejak 2005.

Sejak saat itu, Diva dirawat di rumah Nanang. Rumah berukuran enam meter persegi itu terletak di gang sempit di Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Di rumah sempit itu, Diva menempati sebuah kasur. Seluruh aktivitasnya dilakukan di kasur itu.

"Makan, minum, buang air besar dan kencing ya di tempat tidur tersebut," terang Nanang.

Kondisi rumah Nanang juga jauh dari kata layak. Lantainya masih tanah, barang-barang berserakan di sekitar tempat tidur yang ditempati Diva.

Nanang bukan orang yang mapan secara ekonomi. Sejak 4 tahun terakhir, dia menganggur.

"Saya sempat bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan. Terakhir, kerja sebagai kuli bangunan. Tapi sejak 2016 sampai sekarang, saya menganggur. Sudah berusaha cari kerjaan, tapi tidak ada yang bersedia menerimanya saya bekerja, jadinya saya serabutan," kata Nanang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com