Belajar Bisa di Mana Saja, Bahkan ketika Berada di Ruang Isolasi Covid-19

MAUMERE, KOMPAS.com -  NS, salah satu pasien Covid-19 asal Kabupaten Sikka, NTT tengah menjalani isolasi di RSUD Tc Hillers Maumere.

NS adalah mahasiswi di salah satu kampus di Makasasar, Sulawesi Selatan.

Ia sudah sebulan menjalani isolasi di RSUD Tc Hillers Maumere bersama puluhan pasien Covid-19 lainnya. 

NS menceritakan, sejak diisolasi, ia tetap beraktivitas seperti biasa layaknya di rumah sendiri.

Baca juga: Orangtua Meninggal karena Covid-19, Istri dan Anak Terjangkit, Dokter D: Corona Bukan Rekayasa

Mulai dari membersihkan ruangan, cuci, mandi, berdoa, dan membaca Al-Quran. 

NS juga tidak lupa tugas pokoknya sebagai mahasiswi. Dari ruang isolasi, ia tetap aktif mengikuti kuliah daring yang diselenggarakan dosen. 

Bermodalkan laptop dan jaringan WiFi, NS tidak pernah absen setiap ada jadwal kuliah virtual. Ia juga tidak pernah lupa mengerjakan tugas yang diberikan dosen. 

Baca juga: 41 Hari Dirawat, Bocah yang Viral Dijemput Petugas Medis Akhirnya Sembuh dari Corona

Situasi yang tengah dialaminya saat ini bukanlah penghalang bagi masa depan. 

"Menimba ilmu itu di mana saja bisa. Saya saat ini berada di ruang isolasi karena terpapar Covid-19, tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Ruang isolasi ini adalah rumah kedua bagi saya yang memberi kenyamanan untuk bisa belajar," tutur NS kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (16/6/2020). 

Yakin sembuh

NS yakin dan optimistis bisa sembuh dari Covid-19. 

NS berharap semua pasien Covid-19 tidak boleh putus asa. Masih ada hari esok yang lebih indah dari hari ini.

Rasa optimistis ini mesti tertanam dalam hati dan pikiran semua pasien Covid-19.

"Tetap semangat, kita semua pasti sembuh," ujar NS. 

NS berharap dirinya dan semua pasien Covid-19 di Sikka bisa segera pulih.

Kerjakan semua tugas 

Cerita lain datang dari FF, salah satu dari 27 pasien Covid-19 yang juga tengah menjalani isolasi di RSUD Tc. Hillers Maumere.

Ia diisolasi di RSUD Tc Hillers Maumere sejak sebulan lalu.

Meski menjalani isolasi, FF tetap tidak lupa pada tugas pokoknya sebagai anak kuliah yakni mengikuti perkulihan daring yang diselenggarakan kampusnya.

Bahkan ia mengaku tidak pernah absen.

Nyaman dengan pelayanan medis

Meski kerinduannya untuk bertemu keluarga terhalang karena terpapar Covid-19, FF merasa ruang isolasi itu seperti rumah sendiri.

FF menyebut, pelayanan tenaga medis yang merawat mereka di ruangan isolasi sangatlah prima. Bahkan, kebutuhan perkulihan seperti balpoin, buku, dan keretas disiapkan tenaga medis.

"Kami sudah anggap mereka seperti keluarga sendiri. Mereka juga anggap kami seperti itu. Kami merasa nyaman seperti di rumah sendiri," ungkap FF.

FF mengaku, syok saat pertama kali dirinya diumumkan positif corona. Dirinya merasa tidak terima sampai terkena terjangkit.

Meski begitu, ia tetap mengikuti aturan yang berlaku.

Sesuai protokol kesehatan, setelah menjalani kartina terpusat di gedung SCC, ia bersama puluhan pasien positif Covid-19 harus menjalani isolasi di RSUD Tc. Hillers Maumere.

"Harapan saya, hasil swab berikutnya bisa negatif, biar bisa pulang ke rumah bertemu keluarga. Saya sudah rindu dengan orang-orang rumah," ungkap FF.