Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rapid Test, 1 Anggota DPRD Tasikmalaya Dinyatakan Reaktif

Kompas.com - 16/06/2020, 12:12 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satu anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya diketahui reaktif setelah menjalani rapid test oleh Dinas Kesehatan Tasikmalaya, Senin (15/6/2020).

Anggota Dewan tersebut diminta memisahkan diri dan melakukan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan di rumahnya.

"Kami pun hari ini akan melakukan tes swab sebagai langkah selanjutnya terhadap satu anggota Dewan yang reaktif tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Heru Suharto kepada wartawan, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Misteri 2 Kapal Hilang di Laut Bangka Terjawab Setelah 12 Jam Pencarian

Heru menambahkan, tes massal bagi anggota Dewan baru dilakukan setengahnya dan akan dilakukan tes selanjutnya secara menyeluruh dalam waktu dekat.

Pihaknya pun langsung melakukan tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan seorang anggota DPRD yang reaktif tersebut.

"Sambil menunggu hasil swab, kita anjurkan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Kita sifatnya screening dan sifatnya mencegah lebih dini. Nanti, hasil tracing siapa saja yang kontak erat akan langsung rapid test," kata Heru.

Baca juga: Berkas Penyidikan Lengkap, Petinggi Sunda Empire Segera Diadili

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di setiap sudut ruangan Kantor DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Tasikmalaya Iing Farid Khodzin membenarkan salah seorang anggota DPRD dinyatakan reaktif.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai protokol kesehatan.

"Kita akan sediakan tempat steril untuk rapat Dewan sesuai anjuran dari Dinkes dengan menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan pemeriksaan rapid test massal bagi anggota Dewan lainnya akan terus dilaksanakan," kata Farid.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com