127 Pasien Corona di Kalsel Sembuh dalam Sepekan, Didominasi OTG

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Dalam sepekan, sebanyak 127 pasien yang positif virus corona atau Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel M Muslim mengatakan, pasien sembuh tersebut kebanyakan orang tanpa gejala (OTG).

"Pasien yang sembuh terutama dirawat di beberapa tempat karantina yang tidak memiliki gejala yang berarti atau gejalanya ringan," ujar Muslim kepada wartawan, Senin (15/6/2020) malam.

Baca juga: Pasien Positif Corona Bertambah 66, Kalsel Catat 1.953 Kasus, Sembuh 253 Orang

Menurut Muslim, dari data yang ada, pasien positif virus corona yang ditangani Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel memang didominasi oleh OTG dan orang bergejala ringan.

Jumlahnya sebanyak 1.149 pasien yang tersebar di tiga tempat karantina milik Pemprov Kalsel maupun lokasi karantina di kabupaten dan kota.

"Dari 1.653 kasus yang ditangani, 420 pasien yang dirawat di rumah sakit, sisanya 1.149 kasus dirawat atau dilakukan karantina secara khusus," terang Muslim.

Baca juga: Kisah Warga Banjarmasin Terjebak Lockdown di Nepal, Pulang ke Indonesia dengan Biaya Sendiri

Melihat masih banyaknya pasien yang menjalani perawatan di tempat karantina, Muslim menilai sangat mungkin angka kesembuhan pasien di Kalsel terus meningkat.

Apalagi, uji swab tenggorokan sudah bisa dilakukan secara cepat setelah mendapat bantuan dua alat polymerase chain reaction (PCR) dari Gugus Tugas Nasional.

"Secara perlahan, mulai tampak terjadinya peningkatan kesembuhan pasien positif yang telah dirawat selama beberapa waktu, terutama pasien-pasien yang dikarantina khusus," jelas Muslim.

Baca juga: Warga Banjarmasin yang Terjebak Lockdown di Nepal Selama 3 Bulan Akhirnya Bisa Pulang

Dijelaskan Muslim, saat ini 420 pasien positif Corona masih menjalani perawatan serius di berbagai rumah sakit.

Terbanyak dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

"Kita berharap mudah-mudahan yang sembuh ini semakin banyak, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang dilakukan karantina khusus," tandasnya.