Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi di Pasar Surabaya Gunakan Nampan

Kompas.com - 15/06/2020, 23:06 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Di masa transisi menuju new normal, pasar tradisional atau pasar rakyat di Kota Surabaya akan disiapkan menjadi pasar tangguh.

Beberapa aktivitas yang sebelumnya dibatasi, kini diperbolehkan kembali. Namun, dengan catatan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, setidaknya ada dua pasar yang bakal menjadi pasar tangguh di Surabaya, yakni Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo.

"Dua pasar ini digagas menjadi pilot project pasar tangguh di Kota Surabaya. Secara bertahap, pasar-pasar lain juga diharapkan dan disiapkan menjadi pasar tangguh," kata Agus Hebi,  Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Aksi Jemput Paksa Jenazah Covid-19 di Surabaya, 4 Orang Jadi Tersangka

Pasar tangguh memiliki konsep serupa dengan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

Di pasar tangguh ini nantinya ada tim khusus atau satgas pasar.

Satgas ini adalah kolaborasi antara pengelola pasar dengan pedagang.

Mereka memiliki tugas yang sama pula dengan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, yaitu sebagai Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo, dan Satgas Wani Ngandani.

"Kami libatkan pedagang untuk bersama-sama menjaga pasar. Untuk menjadi pasar tangguh bukan hanya tugas pemerintah atau PD Pasar Surya, tetapi tugas bersama, termasuk pedagang," ujar dia.

Ke depan setiap pasar tradisional di Surabaya akan menjadi pasar tangguh secara bertahap.

Nantinya, dalam struktur satgas atau kepengurusannya, bakal dimasukkan unsur dari pelaku-pelaku usaha di pasar.

"Jadi, ada dari pedagang di pasar, juga karyawan di pasar tersebut. Jadi, ketangguhan pasar tersebut tergantung dari keaktifan dari kepengurusan untuk menjaga pasar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujar Hebi.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin menambahkan, konsep pasar tangguh adalah mengatur pasar sesuai protokol kesehatan.

Misalnya, masuk pasar wajib pakai masker.

"Kalau tidak pakai masker, tidak boleh masuk. Ini berlaku untuk pedagang maupun pengunjung," kata dia.

Baca juga: Risma Janji Cegah dan Akhiri Penyebaran Covid-19 di Surabaya dengan Cara Ini

Selain itu, pembeli atau pedagang yang masuk area pasar harus melewati cek suhu badan.

Pedagang atau pengunjung yang suhu badannya 38 derajat atau lebih, diminta kembali atau tidak memasuki area pasar.

"Demikian juga jika ada pedagang yang sakit, dilarang berjualan," ujar dia.

Sedangkan yang terbaru dari konsep pasar tangguh ini adalah adanya pengaturan di dalam pasar seperti di Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo.

Sebagai pilot project pasar tangguh, dua pasar tersebut diberlakukan sirkulasi untuk pengunjung dengan sistem one way.

Maksudnya, pintu masuk dan pintu keluar pasar dipisahkan, sehingga ada beberapa pintu pasar yang akan ditutup atau dibuka dengan pemberlakuan jam operasional.

Selain itu, jumlah pengunjung pasar juga akan dibatasi. Jika kondisi di dalam pasar sudah ramai, maka pengunjung lain yang hendak masuk disetop dulu.

Di sisi lain, stan pedagang juga diminta ada gerai plastik agar pedagang dengan pembeli tidak berinteraksi langsung.

Tak hanya itu, pedagang dan karyawannya diimbau mengenakan face shield sebagai APD.

Baca juga: Ada Pedagang Positif Corona, Satu Pasar Tradisional di Jombang Ditutup

Dalam proses transaksi jual beli pun diatur agar tidak ada kontak langsung alat pembayaran (uang) dari pembeli ke pedagang.

Karena itu, nantinya disiapkan nampan saat akan bertransaksi atau membayar barang yang dibeli.

"Jadi, uangnya ditaruh di nampan. Nampan itu bantuan dari Bu Wali dan akan dibagikan ke pedagang," ujar Muhibuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com