Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter di Madura dan Orangtuanya Meninggal karena Corona, Istri dan Bayi Positif

Kompas.com - 15/06/2020, 21:57 WIB
Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berinisial DDY meninggal dunia karena terserang Covid-19.

Dokter yang sehari-hari bertugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Sampang ini meninggal di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, pada Senin (15/6/2020) pukul 03.00 WIB.

EL, istri almarhum DDY, bersama dengan anak semata wayangnya yang masih berusia 1 tahun, tengah menjalani isolasi di RSUD Sampang, setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

Tiga hari sebelum DDY meninggal, ibu kandung DDY meninggal dunia karena diserang Covid-19.

Baca juga: Pasien Positif Corona Bertambah 66, Kalsel Catat 1.953 Kasus, Sembuh 253 Orang

Sebelum kematian ibu kandungnya, ayah kandung DDY yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia, Minggu (7/6/2020).

Sehingga, DDY, ibu kandung dan ayahnya, semua meninggal karena positif Covid-19.

Saat ini, tinggal istri DDY dan anaknya yang sama-sama positif namun sedang diisolasi di rumah sakit.

"Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr D merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi, saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Kematian keluarga besar DDY menyisakan cerita mendalam bagi rekan-rekannya.

Saat sudah dirujuk ke Surabaya, DDY sempat membagikan catatan kepada sejawatnya.

Di antaranya kepada Agus Suryantono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang. Catatan itu kemudian menjadi pesan berantai.

"Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, Kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini Karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana".

Baca juga: Direktur RSUD di Kalsel Terinfeksi Corona, Gugus Tugas Tracing 70 Karyawan

Menurut Agus, pesan itu menjadi peringatan bahwa tenaga medis dalam menangani Covid-19 tidak membutuhkan pujian dan sanjungan.

Tenaga medis rela mengorbankan hidupnya demi menangani corona.

Selain itu, pesan dokter DDY mengingatkan bahwa corona nyata adanya, bukan mengada-ada karena korbannya keluarga dokter sendiri.

"Pesan lainnya dari dr D bahwa corona bukan rekayasa. Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada agar tidak seperti nasib dr D," ungkap Agus Suryantono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com