Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Sembuh dari Covid-19, Beraktivitas Seperti di Rumah Saat Diisolasi

Kompas.com - 15/06/2020, 12:57 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - El Asamau, pasien positif Covid-19 pertama di Nusa Tenggara Timur, telah dua minggu dinyatakan sembuh. Pria yang akrab disapa El itu telah menyelesaikan karantina mandiri.

Kini, pria asal Kabupaten Alor, NTT, itu telah beraktivitas seperti biasa.

"Puji syukur. Hari ini tepat dua minggu di Alor. Karantina mandiri sudah selesai. Besok (Senin) masuk kantor sebagaimana mestinya," kata El saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/6/2020) malam.

Baca juga: Aniaya Kasir Toko karena Cokelat Lembek, ASN Ini Terancam 2 Tahun Penjara

El pertama kali dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab pada 27 Maret 2020. Setelah itu, ia dirawat di ruang isolasi di RSUD WZ Johannes Kupang.

Pada 27 April 2020, El dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil negatif Covid-19 kedua berdasarkan tes swab.

Ia pun diizinkan pulang ke rumahnya untuk menjalani karantina mandiri selama dua pekan.

Ketika berbincang dengan Kompas.com, El membagi tips agar bisa sembuh dari Covid-19. Menurutnya, berpikiran positif merupakan kunci utama untuk sembuh.

"Beraktivitas seperti biasa seperti beristirahat di rumahmu. Jangan pikirkan yang negatif-negatif. Berpikir positif saja. Itu bisa menjaga imun tubuh," kata El.

Baca juga: Detik-detik Seorang ASN Aniaya Kasir Toko karena Cokelat yang Dibelinya Lembek

Imun tubuh, kata El, merupakan faktor penting dalam kesembuhan pasien Covid-19.

"Saya yakin, imun tubuhlah yang berhasil menyembuhkannya dari Covid-19," kata El.

 

El menyebut, wajar seorang pasien positif Covid-19 merasa tertekan. Mulai dari stigma masyarakat dan menjalani hidup di ruang isolasi.

Menurut El, ruang isolasi memang serba enak. Makanan tersedia dan mendapatkan perawatan khusus dari tim medis.

Baca juga: Risma Pingsan Saat Pimpin Rapat Protokol Kesehatan dengan Komite Sekolah

Namun, sebagai makhluk sosial, seseorang butuh berbaur dengan orang lain. Pasien positif Covid-19 pasti tertekan ketika tak berjumpa siapa-siapa dan berdiam di ruang isolasi.

El mengaku sempat kalut saat diisolasi. Apalagi, statusnya sebagai pasien pertama Covid-19 di NTT. Ia berpikir apakah bisa sembuh atau tidak.

Belum lagi sejumlah tudingan yang diterimanya di media sosial. 

Tapi, seiring berjalan waktu, tudingan itu meredup. Orang-orang mulai sadar pasien positif Covid-19 bukan musuh. Mereka pun memberikan dukungan kepadanya.

"Saya lihat saat ini sudah beda. Di media sosial tidak ada lagi tekanan terhadap pasien Covid-19, yang ada dukungan dan doa mengalir dari siapa pun," ujar El.

El pun berpesan kepada pasien positif Covid-19 di NTT agar tetap berinteraksi seperti biasa dengan keluarga dan rekannya di media sosial atau telepon.

Komunikasi, kata dia, penting untuk menjaga pikiran agar tak stres.

Baca juga: Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Riau, Pilot Ditemukan Jatuh di Rumah Warga

El juga meminta masyarakat yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 agar melapor ke satuan gugus tugas setempat.

"Hasil periksa bisa memastikan kita sehat atau tidak. Tidak perlu sembunyikan diri. Kalau tidak diperiksa bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lain," ungkap El. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com