Bahkan menurut Budi, sopir perlu dites swab secara berkala guna memastikan mereka tidak terjangkit virus corona.
"Idealnya satu bulan sekali. Itu akan kita usahakan, namun butuh dukungan dari Pemprov Sumbar. Apalagi, sopir ini terdampak pandemi corona ini," kata Budi.
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Oto (PO) Naikilah Perusahaan Minang (NPM) Angga Vircanza mendukung kebijakan Organda untuk melakukan tes swab bagi sopir angkutan dan pariwisata.
"Kita sangat mendukungnya. Ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang. Kalau sudah dites, penumpang tentu tidak khawatir," kata Angga.
Angga mengatakan, sebelum ada kebijakan untuk melakukan tes swab bagi sopir, pihaknya sudah melakukan rapid test secara berkala kepada sopir NPM.
"Sebelumnya hanya rapid test, tapi sekarang dengan adanya kebijakan itu, maka tes swab," kata Angga.
Menurut Angga, dengan adanya kebijakan new normal di Sumbar, maka membuka peluang bagi perusahaan bus untuk kembali menjalankan usahanya.
"Sekarang tempat wisata sudah buka. Ini peluang kembali di new normal. Hanya saja belum 100 persen, sebab penumpang bus hanya boleh maksimal 70 persen, tergantung zona," kata Angga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.