Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bayu Saat Ikan Arwana Seharga Rp 2 Juta Digoreng Sang Ayah: Saya Pasrah

Kompas.com - 15/06/2020, 05:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bayu, seorang pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah, harus pasrah kehilangan ikan arwana kesayangannya seharga Rp 2 juta karena digoreng ayahnya.

Sang ayah menggoreng ikan arwana tanpa sepengetahuannya.

Cerita Bayu diunggah oleh akun Instagram @solokini pada Sabtu (13/6/2020).

"Arwanaku yo digoreng bpk ku min. Tukune neng Jatinegara min kui umur wis 4thn punjul ngancani aq neng Cikarang ae 2thn tak gowo muleh malah ra kopen bpkku yow wis males yowis di goreng bpk ku," tulis pemilik ikan melalui akun @mas_bayu_oky.

Baca juga: Kejagung Sita Penangkaran Ikan Arwana Milik Heru Hidayat

Dalam bahasa Indonesia, tulisan itu artinya yaitu arwanaku digoreng bapakku. Belinya di Jatinegara, sudah empat tahun menemaniku, di Cikarang dua tahun. Terus saya bawa pulang, tapi tidak terurus. Bapakku juga sudah malas, ya sudah, digoreng oleh bapakku.

Dilansir dari Tribunnews.com, pria yang bernama Bayu itu membenarkan cerita tersebut.

Ia mengaku membeli ikan jenis arwana golden tersebut di Jatinegara seharga Rp 800.000 sekitar empat tahun lalu.

Namun, saat ini ikan tersebut akan terjual dengan harga sekitar Rp 2 juta.

Baca juga: Selain Tambang Emas, Kejagung Incar Penangkaran Arwana Milik Heru Hidayat

"Itu dulu saya beli ikan arwana golden di Jatinegara harga Rp 800.000," ungkapnya, dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (13/6/2020).

"Itu udah tergolong mahal, itu ikan saya kalau dijual kurang lebih Rp 2 juta-an," lanjutnya.

Ia kemudian membawa ikan arwana tersebut pulang ke Solo karena di Cikarang, akuarium miliknya sudah tidak muat menampung ikan tersebut.

"Di Cikarang ini sudah besar, dan akuarium saya enggak muat. Saya bawa deh pulang kampung ke Solo yang akuariumnya besar," katanya.

Baca juga: Viral Video Maling Motor Dihajar Warga, Kepala Ditendang dan Tangan Diinjak ke Aspal

Saat di Solo, ikan tersebut tak mendapatkan perawatan yang sama. Ayah Bayu hanya memberikan cicak untuk makanan arwana.

Padahal, selama di Cikarang, arwana tersebut juga diberi makan jangkrik dan kelabang.

Bayu mengakui, selama di Solo ikannya tidak terurus dengan baik, bahkan mata ikan menjadi juling. Bayu pun sempat mengoperasi mata ikan kesayangannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com