Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Terkam 2 Anak Sapi di Kampar, Warga Diimbau Waspada

Kompas.com - 14/06/2020, 21:49 WIB
Citra Indriani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Harimau sumatera muncul di dekat permukiman warga di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.

Tak hanya muncul, harimau tersebut juga menerkam dua ekor anak sapi hingga tewas.

Konflik ini telah dilaporkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Tim diturunkan ke lokasi untuk menangani konflik.

"Tim BBKSDA Riau sudah melakukan pengecekan lapangan bersama perangkat desa Kota Garo, Babinsa dan masyarakat setempat," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Minggu (14/6/2020).

Baca juga: Harimau Menerkam Petani, Petugas Pasang Kamera Pengintai

Ia menjelaskan, harimau tersebut muncul pada Sabtu (13/6/2020) di kebun sawit warga Dusun 2, Desa Kota Garo.

Berdasarkan hasil pengecekan lokasi, ditemukan dua ekor anak sapi tewas diterkam harimau.

Dua anak sapi yang diterkam berusia sekitar satu tahun, yang ditemukan mati di dekat kandangnya.

"Pada kedua tubuh anak sapi tersebut ditemukan lubang bekas gigitan dan juga cakaran harimau, namun kedua anak sapi tersebut belum sempat dimakan," sebut Suharyono.

Berdasarkan analisa dan informasi dari pemilik sapi, Saryanto, serangan terhadap kedua anak sapi tersebut diperkirakan terjadi pada Sabtu subuh.

Pemilik sapi mengalami kerugian sekitar Rp 12 juta akibat hewan buas yang dilindungi tersebut.

"Lokasi kejadian di kebun sawit terawat dan bersih dari semak belukar. Disekitar lokasi tersebut terdapat juga kandang sapi," ujar Suharyono.

Namun, terkadang sapi tidak selalu dimasukkan ke kandang oleh pemiliknya, tapi hanya diikat saja di pohon sawit.

Selain itu, jejak harimau juga ditemukan di lokasi kejadian yang berukuran 14x13 sentimeter.

Berdamai dengan harimau

Terkait kejadian ini, lanjut Suharyono, tim BBKSDA Riau melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dalam beraktifitas dan tidak melakukan perburuan serta pemasangan jerat terhadap harimau sumatera dan mangsanya.

Lembaran poster juga diberikan kepada masyarakat agar mereka lebih paham akan aktifitas harimau sumatera dan cara menghadapi konflik dengan satwa tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com