PAMEKASAN, KOMPAS.com - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pamekasan Sigit Priyono membantah informasi klaster wartawan sebagai pusat penyebaran Covid-19 di wilayah itu.
Sigit mengaku tak pernah memberikan penjelasan kepada media tentang klaster baru Covid-19 dari kalangan wartawan.
"Saya tidak pernah memberikan penjelasan klaster baru dari wartawan," kata Sigit Priyono saat dihubungi, Minggu (14/6/2020).
Sigit menjelaskan, ada wartawan yang pernah menghubunginya untuk menanyakan hasil rapid test Covid-19 seluruh wartawan, pascameninggalnya salah satu wartawan berinisial B (65) dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).
Dalam penjelasannya, Sigit menyampaikan ada satu wartawan yang reaktif berdasarkan rapid test Covid-19. Tapi, belum tentu wartawan itu positif Covid-19.
Baca juga: Fakta Wartawan di Pamekasan dengan Status PDP Meninggal, Usia 65 Tahun dan Miliki Riwayat Hipertensi
"Sama sekali tidak ada penjelasan saya tentang klaster baru dari wartawan. Mungkin wartawannya bikin sendiri," ungkap mantan Camat Batumarmar ini.
Menurut Sigit, wartawan yang reaktif itu telah menjalani karantina mandiri di rumahnya.
Sementara itu, M, wartawan yang dinyatakan reaktif rapid test Covid-19 itu mengaku tak pernah melakukan kontak dengan B, wartawan berstatus PDP yang meninggal.
Sehari-hari, M meliput kegiatan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan pejabat lainnya.
"Saya tidak pernah berhubungan dengan almarhum B. Sehabis lebaran saya hanya liputan kegiatan Bupati," kata M saat dihubungi.